Terima kasih untuk pengobatannya, bibi,"ucapmu sopan sambil membungkukkan badanmu sembilan puluh derajat.Wanita berambut hitam di hadapannya mengibaskan tangannya dan tersenyum lebar. "Iiee, (name)-chan justru bibi senang dapat menolongmu."
Ketiga orang yang sedari tadi hanya menatapmu dengan muka memerah melihatmu dengan senyum lebar setelah menegakkan tubuhmu lagi. Kau kemudian menoleh pada mereka dan memberinya senyuman lebar terharu yang membuat jantung ketiganya jempalitan. Sebenarnya untuk sampai ke sini mereka butuh perjuangan besar...
Flashback on
"Isogai-kun!!! Kenapa kita tadi bisa kesasar!!"
Isogai hanya membalasnya dengan senyum ruwet. Ia ngos-ngosan untuk menjawab setelah berlari hampir sepuluh kilometer gara-gara dikejar anjing.
Jika saja Karma tidak menendang kaleng ke anjing yang entah kenapa gak dirantai itu, mereka pasti tidak akan kesasar sampai sejauh ini. Namun, berhubung Isogai tidak suka menyalahkan orang lain atas kesalahannya setelah dikejar anjing dan kesasar, ia tidak meneriaki Karma saat itu juga karena mengingat sifat Karma.
Karma yang sedari tadi sedang mengatur napas kini ikut angkat bicara. "Yah, setidaknya kita beruntung tidak dikejar anjing gila itu lagi..."ia lalu menoleh pada Nagisa dan sesaat kemudian melotot. "NAGISA!!!!DIMANA GADIS ITU?!"
Nagisa menaikkan alisnya heran. "Gadis? Siapa?"
Isogai ikut melotot kaget. "Gadis itu, Nagisa-kun!! Jangan-jangan kau tinggalkan!"
Butuh waktu lima detik untuk Nagisa paham dengan ucapan Isogai. Ia ikut melotot kaget. "Astaga!!! Aku tadi meninggalkannya sesaat sebelum kita dikejar anjing!!"
Karma mengacak rambutnya frustasi. Rasanya ia pengen bunuh diri gara-gara amnesia dadakannya Nagisa. Ini juga salahnya, sih karena ia mengganggu anjing gila itu, tapi kan ini bukan salahnya sepenuhnya!
"Terus ini gimana?!"
Isogai menepuk-nepuk bahu Karma menyemangati dengan senyum ruwet yang masih setia di wajahnya. Ia lalu menatap Nagisa yang tengah berpikir keras. "Coba kau ingat-ingat kamu meninggalkannya dimana.."
Nagisa merenung kembali, menelusuri puluhan memori hari ini di kepalanya lalu tersentak. "Aku meninggalkannya di pohon dekat rumah merah tadi!"
Karma mengacak rambutnya frustasi sebelum berlari diikuti dengan mereka berdua.
Sementara itu...
Kau perlahan mulai membuka matamu dan kemudian meringis kesakitan memegangi dahimu. Kau tersentak melihat darah yang ada ditanganmu. "Kayaknya jidatnya Kise itu pernah dioperasi pake beton ya? Kepalaku tambah kliyengan."
Kau berdiri dan meregangkan badanmu yang pegal-pegal. "Kok bisa ya, aku ada di bawah pohon tiba-tiba?"
"Ah, tau deh, pokoknya aku ha-eh, Anjir!! Aku nginjak apa ini?!"
Kau menoleh dan mendapati anjing bulldog yang menggeram dengan ekornya yang terinjak olehmu. Kau lansung berkeringat dingin.
Anjir, Mama maafkan aku sudah berkali-kali berdosa padamu, batinmu
Kau tersenyum kikuk sambil menggigit bibir gemetaran. Kakimu perlahan kau angkat dengan senyum gemetar yang tak luntur. "Maaaf, ya gak sumpah gak sengaja deh ini!!!"
Usai mengucapkannya kau lansung lari sekuat tenaga diikuti anjing galak yang tidak henti-hentinya menggonggong. Ketika mendapati pohon mangga tinggi di dekat rumah, matamu berbinar dan segera memanjat dengan kecepatan maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet with your favorite chara (Kurobasxanimefandomxreader)
FanfictionApa jadinya jika keinginan terbesarmu sebagai otaku terkabulkan? Selamat datang, di dunia anime yang penuh dengan keabsurban para karakternya yang terkadang bikin gedeg sendiri saking konyolnya. Warning!! Story ini banyak pencemaran nama baik, EBI y...