Hari ini hari dimana Krist akan melampiaskan semuanya. Bagaimana tidak dia yang pacaran sama Namtan sekitar tujuh tahunan namun sekarang dia yang harus menyaksikan kekasihnya, ahh salah, mantan kekasihnya bersanding dengan musuh bebuyutannya. Wajar bukan jika Krist bersedih. Dia bertekat akan membuat kekacauan.
"malam ini jadi ke acara mantanmu? " tegur Off pada Krist yang sedang meremas beberapa lembar kertas membuat kantin kampus berantakan. "sangat jadi, aku akan buat kekacauan disana!!! " ucap Krist sangat yakin. Off menatap ketiga temannya, Nammon, Fiat, dan Gun namun mereka hanya mengangkat bahu acuh.
"baiklah siapa dulu yang mau di jemput? " tanya Off kepada temannya. Maklum hanya Off yang memiliki kendaraan. Fiat anak mami dia dilarang membawa mobil ataupun motor. Gun sudah biasa nebeng dengan Off jadi dia tidak perlu kendaraan Nammon dan Krist yang jauh dari orang tua. Mereka tinggal di asrama Universitas karena orang tua mereka di sebrang lautan sana, melewati lembah dan gunung (lebay thor, please stop) "Jemput Gun dulu, aku lalu si dua manusia nista ini!" Off mengangguk setujuh, sementara Krist sudah siap ingin menerkam Fiat hidup-hidup.
"tenang, Kit... ada saatnya kita lenyapkan anak ini dari peredaran!!!" Namon menusuk-nusuk sosis di piringnya dengan sangat kejam. Fiat yang merasa terancam segera kabur. Namon dan Krist kalau sudah bersatu dia pasti benar-benar hilang dari peredaran. Jadi, jika suatu saat Fiat hilang entah kemana kalian tentu tahu harus menjadikan tersangka siapa.
"Move on habis pesta nanti, Kit!!! " nasehat Off. Tapi move on tidak segampang pakai celana. Move on itu butuh banyak waktu, apa lagi yang jangka pacaran kayak Krist sekitar tujuh tahunan.
"ayolah, jangan paksa Kit. Biarkan mengalir apa adanya. Krist cuma butuh orang yang tepat untuk menggantikan Namtan. " Gun, dia paling mengerti keadaan Krist. Terkadang !!! Biasanya juga dia jadi evil kalau sudah datang miringnya. "kalau gitu, pesta Namtan misi kita cari cewek!!!! " Gun langsung menatap Off tajam. "buat Kit maksudnya!!" bela Off, "jangan di percaya!" bisik Namon pada Gun, refleks Off melempar bakso pada tukang kompor.
....
..
."Kalian kayak anak perawan yah dandannya. " keluh Gun, dari jam enam dia menunggu Nammon dan Krist berdandan. "ngalahin anak perawan perasaan" protes Fiat, yang ikut menunggu lama di dalam mobil. Jadilah di dalam mobil perkelahian dimulai antara Fiat, Namon dan krist. Gun dan Off hanya bisa menggeleng.
"siap Krist? " tanya Off saat mereka sudah ada di tempat acara, dengan semangat Krist menjawab "Siapp 45!!! "
"kalau begitu mari beraksi!!! "
Krist masuk kedalam pesta. Nuansa putih dan hitam menghias setiap sudut tempat acara. Krist sangat tahu kalau putih adalah favorit Namtan.
Namtan bisa merajuk jika susu yang Krist buat untuknya malah susu pink bukan putih. Krist tersenyum kecut mengingat kenangan itu.
"Kit!!! " suara lembut itu, membuat Krist menoleh dengan senyuman yang begitu merkah. Wanita yang selama tujuh tahun bersamanya itu berlari kecil dengan gaun pengantin yang indah. Kebahagiaan begitu terpancar, apakah dengan ku dia tidak bahagia? Keluh Krist dalam hatinya. Pasalnya senyuman Namtan hari ini tidak pernah dia lihat selama bersamanya.
"heiii, kau mengabaikan ku?" Namtan pura-pura merajuk. Krist seperti biasa langsung refleks memegang pipi Namtan dengan lembut sambil meminta maaf. "Ehemm..." suara deheman seorang pria menyadarkan Krist kalau wanita yang dihadapannya itu bukan lagi Namtannya. "Kita harus menyapa teman kantorku, sayang." ucap pria yang menjadi suami Namtan.
"kini aku sadar, bahagiamu bukan denganku. Lamanya hubungan kita terjalin bukan jaminan untuk membuatmu tersenyum indah seperti saat gaun putih nan indah itu membalutmu. Heh, karena aku mencintaimu. Aku rasa itu cukup, tapi nyatanya aku salah. " keluh Krist, menyalahkan dirinya sendiri.
"Mau mimum? " datang Namon memberikan segelas wine dengan kasar Krist meneguk semuanya sekaligus. Info Krist itu tidak suka minum, rokok dan hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu yang tidak penting. "setidaknya untuk hari ini saja. " Gun datang dan memberikan segelas lagi. Kepala Krist mulai sakit, bicaranya mulai tidak terkontrol. Ini alasan kenapa dia menghindari minuman keras. Dia bisa lupa apapun. "setalah ini lupakan Namtan dari hati dan pikiranmu. " sambung Off, sama seperti yang lain dia juga memberikan Krist minuman. Jadilah Krist mabuk keras.
Acara yang berlangsung elegan berubah menjadi seperti club malam di tangan teman-teman Krist. Mereka berloncat-loncat sambil berteriak.
"Krist... Krist mau tau tempat banyak cewek?? ikut aku!!! " Off berbicara dengan nada yang tinggi karena suaranya teredam oleh suara musik yang teramat kencang. "aku tinggal dulu, kamu urus mereka! " ucap Namtan pada suaminya. Namtan menyusul Krist dan Off yang ternyata berjalan menuju toilet wanita.
Namtan mendorong Off lalu menampar Krist dengan semua kekuatannya. Dia benar-benar tidak habis fikir orang seperti Krist yang terlihat manis ternyata, benar-benar menjijikkan. Krist menatap Namtan dengan dalam, lalu dia tersenyum evil. "lempar mereka semua keluar !!! Perintah Namtan pada pengawal. Pengawal itu menyeret mereka semua keluar.
Tapi melupakan Krist. Krist hanya tergeletak tidak sadarkan diri di depan toilet wanita.
"hei bangun!!! " pria tinggi dengan kulit yang kecoklatan menepuk pipi Krist dengan lembut. Tidak mendapat respon, pria tadi langsung mengangkat Krist menuju mobil hitam mewahnya. Pria itu membawa Krist kerumah mewah bercat abu.
"dia kenapa, tuan?" tanya pelayan yang membukakan pintu tuannya itu.
"Sing, siapa dia? " pria berbadan besar, tidak terlalu besar juga dengan rambut yang di kuncir bagian belakang itu bertanya. Pria yang bernama Sing itu hanya mengisyaratkan kalau tidak ada yang sulit, lalu membawa krist kelantai dua.
"berat juga anak ini. " keluh Sing saat dia berhasil membaringkan Krist di atas kasur. Sing, atau Singto Prachaya, tuan muda dari SP Company itu melepaskan sepatu yang dikenakan Krist. Saat Sing akan membuka kancing baju yang di kenakan Krist. Krist tiba-tiba memeluk leher Singto sambil menyebut Namtan. Singto tahu nama Namtan, nama yang membuat dia dan kekasihnya batal menikah.
"Namtan kamu bodoh !!!" kali ini Krist memukuli dada Singto. Walau di pukuli oleh Krist Singto tetap berusaha membuka kancing baju Krist. "Jangan lepaskan itu !!!" tapi Singto tidak mendengar dia tetap berusaha melepaskannya. " sudah kubilang jangan, Namtan !!!" setelah mengatakan itu bibir Krist yang merah alami itu mendarat di bibir tipis Singto. Awalnya tidak ada pergerakan, namun berlahan tapi pasti ciuman itu kian liar.
BERSAMBUNG 😂😂😂
MAU TAU APA YANG AKAN TERJADI???? TUNGGU NEXT PART 😁😁
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN DONG!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Singtuan Meet PinkMilk [ Peraya / Singto X Krist ]
RomanceRate : 18+ (maybe ?) BxB area... "KARENA BERTEMU DENGANMU SEBENARNYA BUKAN KESIALAN. JUSTRU JIKA KAMU TIDAK DISISIKU ITU ADALAH KESIALAN KU"