1. My Life (Uwu)

2.8K 375 32
                                    

Seongwoo, Ong Seongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seongwoo, Ong Seongwoo. Pemuda manis berwajah imut, rajin dan berbakat. Ia terlahir dari keluarga biasa, bisa dibilang menengah kebawah.

Dia harus mampu mengatur waktunya untuk belajar dan bekerja paruh waktu di sebuah café walaupun peraturan sekolah tidak memperbolehkan anak didiknya bekerja, Seongwoo termasuk melanggar peraturan yang mengancam pendidikannya karena ia bisa di keluarkan dari sekolah.

Oh ayolah, ia anak beasiswa. Untuk membuatnya keluar dari sekolah tak sesulit itu, hanya cabut beasiswanya tetapi satu sekolah tidak ada yang tahu jika ia bekerja paruh waktu. Dewi fortuna masih setia di sampingnya hingga saat ini.

Seongwoo termasuk anak yang cerdas, selain beasiswa ia juga dapat mendiami kelas A di sekolah yang cukup elite di Seoul, 101 High School.

Dari pertama kali ia menginjakkan kaki di sekolah ini menjadi kelas 1-A ia berjuang untuk tetap mempertahankan posisinya untuk tetap duduk di kelas A di tingkat berikutnya. Berhasil, ia menjadi penghuni kelas 2-A.

Tetapi hanya sampai di situ, entah mengapa ia menerima surat keterangan jika ia akan menempati kelas 3-E saat pengumuman kenaikan kelas.

Seongwoo hanya dapat menatap surat itu dengan tatapan kecewa, bisikan bising dari beberapa anak sekelasnya terdengar. Membicarakan sang 'Anak Biasa Yang Beruntung' itu.

Beruntung? Cerdas, rajin dan memiliki wajah yang tampan (tapi lebih ke imut). Apa yang harus ia katakana saat pulang nanti ke orang tuanya?

Seongwoo larut dalam pikirannya yang kacau, memang di kelas dua ini ia sedikit menambah waktu kerjanya. Ibunya sakit dan harus dirawat, penghasilan sang ayah tidak cukup.

Jangankan untuk biaya rumah sakit, makan untuk sehari-hari saja sudah pas-pasan. Apakah orang tuanya akan kecewa? Pasti, itu pasti batin Seongwoo.

.
.
.

Tak terasa ia sudah berada di depan rumahnya.

"Aku pulang." Seongwoo masuk, ia melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu paling atas.

"Hyung!" Suara teriakan dua orang bocah laki-laki terdengar bersama hentakan kaki yang cepat, dengan cepat dua bocah itu langsung memeluk pinggang Seongwoo.

"Woojin, Jihoon." Seongwoo mengusap kedua rambut adiknya dengan gemas.

" Seongwoo mengusap kedua rambut adiknya dengan gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Tidak Lanjut]President Council and Poor Boy [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang