2

34 2 0
                                    

Vote komennya sayangku tekan bintang yang di bawah ok tenang aja ngga bakal gigit ko bintangnya

Disini lagi lagi takdir mempertemukan mereka. Di sebuah taman yang biasanya digunakan mahasiswa untuk sekedar melepas penatnya tugas kuliah yang menumpuk atau bahkan tempat mengerjakan tugas tersebut. Taman tersebut terletak dibelakang kampus dengan lapangan rumput beserta desiran air mancur yang sangat menenangkan.

"Kenapa kau mengikutiku?" ucap gadis tersebut yang kemudian mendudukan bokongnya dibangku taman tanpa menoleh kepada pria yang sejak tadi mengikutinya.

"Tidak, aku tidak mengikutimu". Ucap pria tersebut dengan santainya dan ikut mendudukan bokongnya tepat di samping gadis itu.

"Lalu?". Tanya gadis itu menoleh kearah pria yang sangat menyebalkan menurutnya.

"Lalu? Hahahah " entah apa yang lucu tiba tiba pria tesebut tertawa sangat renyahnya menimbulkan ekspresi bingung yang sangat kentara diwajah gadis itu.

"Kenapa kau tertawa, apa ada yang lucu dengan pertanyaanku" ucapnya datar. Oh ayolah jika ada penghargaan untuk orang yang datar dan sangat dingin pasti gadis ini yang akan memenangkannya.

"Kau sangat lucu, apakah taman ini milikmu seorang, bagaimana dengan mereka yang ada disini apakah kau juga akan menganggap mereka mengikutimu, ku rasa ini tempat umum yang bagi siapa saja boleh kesini termasuk aku" .
kadang hal yang paling tepat untuk mengahadapi kerasnya batu kita hanya memerlukan benda empuk agar jika keduanya bertubrukan tidak menimbulkan suara maupun bekas.

"Terserah" ucapnya sambil menghela napas yang kemudian mengeluarkan benda yang tak asing yaitu sebuah headset yang telah tertancap pada sebuah ponsel dan gadis itupun mulai memejamkan matanya sambil mendengarkan lagu dan mengacuhkan seonggok manusia yang hadir entah kapan dan sangat mengganggunya.

Entah dorongan apa yang membuat sang pria nekat melepaskan headset yang sedari tadi menutupi telinga gadis itu. Dan mulai membalikan badan gadis itu untuk melihat kearahnya.

"Apa yang kau lakukan?" ia benar benar sudah kesal pada pria itu. Ingin rasanya ia menendang pria tersebut sampai tidak muncul lagi dihadapannya.

"Kau percaya cinta pada pandangan pertama?" tanya sang pria.
mata keduanya saling bertatapan dengan tangan si pria yang masih bertengger dibahu gadis itu. Keadaan semakin sunyi seolah olah dunia hanya milik mereka berdua menghipnotis gadis itu walaupun hanya dengan tatapan maut yang pria itu berikan. Seperkian detik gadis itu menahan nafas ia mulai tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya dan hanya ada satu jawaban ia tidak tahu. Ia mulai sadar dan segera mengalihkan wajahnya ke tempat lain.

"Tidak". Singkat jelas padat nyatanya sebutan gadis dingin sangat cocok diberikan untuknya.

"Ya hahahahah... sama aku juga tidak percaya. Mana mungkin hanya karna sekali bertemu manusia langsung mencintai orang yang bahkan baru sedetik bertemu dengannya. Tapi apa kau pernah berfikir bagaimana awal mereka bisa bersatu dan akhirnya menikah...".

"Apa yang kau bicarakan, kau sangat aneh". Potong gadis itu Jangan lupakan ekspresi datarnya gadis itu. Dan ekspresi itu tidak akan pernah lepas darinya.MUNGKIN.

"Ya memang aku aneh. Tapi bisakah aku lanjutkan ceritaku tampaknya kau mulai menyukai ceritaku dan mendengarkanku".
Dengan bodohnya pria tersebut menunjukan senyuman yang membuat siapa saja mampu luluh dan terjatuh hanya dengan melihat senyuman tersebut termasuk gadis dingin yang sedari tadi bersamanya.

"Apa kau pernah mencintai seseorang tepat pertama kali kau bertemu dengannya?". Tanya pria itu tepat gadis itu melihat kearahnya dan mata mereka saling betemu. Tapi gadis itu hanya diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm not fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang