"Apa yang benar saja?" wanita itu mengangguk serambi mengemasi pakaiannya"Buat apa pindah kesana? Terus disini siapa yang makai?" suara cempreng gadis itu mengudara memekakan telinga orang disekitarnya
"Kau tidak tau diamlah!!" ungkap gadis itu memutar bola matanya mendengus kesal dengan jawaban wanita itu
"Kak aku nih udah ditengah jalan, ya kali mau pindah sekolah sama rumah, apa kata dunia?!" ungkapnya frustasi
"Halah ndak usah sok kamunya" dengusan lagi lagi terdengar dari bibir gadis itu. Ia berjalan menjauh kembali ke markas besarnya, karena percuma jika berdebat dengan wanita seperti kakaknya.
Tingting ting tung drrrtttt
Gadis itu mengambil benda persegi yang terdengar dan menampilkan notifikasi pesan dari seseorang.
My mo
Mlm yet♡
Senyuman terpatih dibibir gadis itu, dengan cekat dan cepat tangannya bergerak diatas papan keyboard mengetikkan balasan yang menurutnya dapat dikatakan manis.
Pikirannya mengaduk bagai mixer. Memandangi langit langit kamar adalah kebiasaannya saat bingung.'Haruskah aku pindah, aku belum siap untuk melakukannya' batinnya
----
"Ma kenapa disamping dipindahin semua?" wanita yang dipanggil ma menoleh ke anak laki lakinya yang menatap heran rumah disebelah
"Argh itu karena mereka mau pindah sementara ke Jawa" terlihat alis terangkat, wanita itu tertawa melihat tingkah cengo sang putra
"Iya nak, mereka pindah dan kita akan mendapatkan tetangga baru" pemuda itu sempat memicingkan matanya namun pikiran itu segera ia tepis dari dalam otaknya.
"Ya udah, mau kedalam dulu ma" wanita paruh baya itu mengangguk paham.
-----
"Semuanya sudah siap?" tanya pria yang menjabat sebagai kepala keluarga itu, sebagai jawaban semuanya mengangguk dengan senyum terpatih diwajah, kecuali gadis yang memandang kosong mini bus didepannya
"kenapa lagi hm?" tegur sang kakak, gadis itu menatap kosong kakaknya
"belum siap?" gadis itu mengangguk lesu
"kau pasti bisa mendapatkan teman disana tenang saja" ujar seseorang yang diketahui sebagai kakak iparnya, dengan sedikit ragu ia kembali mengangguk
"Masuklah kita akan berangkat" intrupsi sang ibu.
Mesin mulai bergerak ditempat, tepat disaat pedal mulai terinjak mobil berjalan dengan tegap menyapa manja aspal yang terpapar panjang.
-Aku benar benar akan merindukan kalian-
-------
"Apa jadi Lia pindah?" teriak salah satu gadis yanh sedang berkumpul, anggukan ia dapat dari dua temannya
"gimana kalian bisa tau?" tanya gadis yang lain yang sedikit tembem, bernama fifi
"Dobe saja tidak mengatakannya kepada kita" saut gadis bernama vanska yang menyandang predikat termuda di sq
"Lia mungkin tidak ingin kita khawatir makanya tidak memberitahu" jelas gadis yang berwajah kepakistanan itu, tsaniyah namanya
"bener yang dikatakan nia, dia bilang akan menghubungi kita nanti disaat dirinya sudah tiba" tsaniyah mengangguk setuju dengan ungkapan Intan
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGICAL OF VIRTUAL WORLD
Teen FictionAger satu diantara para cowok dingin disekolahnya dengan paras yang ia miliki membuat dirinya digilai oleh berbagai kalangan. Namun dibalik sikap dinginnya ia tengah membutuhkan seseorang. pelarian yang ia lakukan berujung dengan sebuah pertemuan...