Inikah hari bahagiaku?

3.2K 159 0
                                    

Saat menunggu panggilan ct scan keadaanku kini semakin drop dan drop, aku sudah tidak bisa tertidur tiap malamnya, jika aku paksakan tidur aku pasti bermimpi yang tidak jelas dan saat aku bangun kepalaku sangat berat dan pusing, aku lebih baik memilih untuk tidak tidur saja. Karena kondisiku melemah, paginya akupun dibawa ke ugd di Rumah Sakit Santosa lalu aku dirawat sejenak untuk mengembalikan lagi imun tubuhku ke seperti semula, kurang lebih hanya 2 jam aku dirawat di ugd lalu aku kembali kerumah untuk beristirahat menunggu panggilan dari Rumah Sakit, hingga 1 minggu kemudian ayahku sudah tidak tega melihatku lemah seperti ini, ayahku pun pergi ke rumah sakit dan memaksakan melakukan ct scan menggunakan uang pribadi saja agar operasi cepat berlangsung, memang terbilang cukup mahal untuk melakukan 1 kali ct scan tapi apa boleh buat, aku sudah tidak bisa menunggu lagi.

Keesokan nya akupun langsung pergi ke Rumah Sakit untuk melakukan ct scan, setelah sampai sana aku langsung beranjak ke ruang radiologi dan langsung menemui dokter radiologinya, disitu dokter menjelaskan kepadaku tentang prosedur ct scan bahwa katanya ct scan ku kali ini ada penambahan cairan melalui infuse untuk memperjelas penyakitku yang ada didalam, setelah mendapat penjelasan dari dokter aku langsung dipanggil untuk masuk ke ruang ct scan, sangat dingin sekali begitu aku menginjakan kakiku di ruangan itu, lalu akupun disuruh untuk tertidur dibawah alat ct scan nya setelah itu aku dipasang selang infuse lebih dulu untuk memasukan cairan nya lalu suster menyuruhku untuk tiduran diam dan jangan bergerak, lalu ct scan dimulai. Tempat tidur ct scan itu digerakan keatas dan kebawah untuk mencari letak penyakitku saat sudah menemui letaknya kamera akan memotret bagian itu, lalu sesi ke 2 aku melakukan ct scan menggunakan cairan, suster memberikan aba aba bahwa dia akan mengeluarkan cairan nya sekaligus, saat cairan itu keluar rasanya sangat sakit sekali tanganku pegal dan sakit karena bayangkan saja cairan 1 botol disekaliguskan dimasukan pada selang infus, itu sangat sakit.

Kurang lebih 1 jam lamanya aku melakukan ct scan, akhirnya selesai. Dokter memberitahuku bahwa katanya hasilnya 4hari jadi aku harus sabar menunggu. Sepulangnya aku ct scan aku diajak tanteku ke salah satu mall untuk menghiburku dari sakitnya jarum yang menusuk saat ct scan berlangsung. Disana aku menonton film dan berbelanja sedikit hehe lalu aku makan karena pada saat ct scan aku disuruh berpuasa, ntah kenapa jika aku sakit dan aku diajak jalan jalan sakitku jadi hilang begitu saja dan pada saat pulang kerumah sakitku menjadi lagi, aneh memang tapi nyata haha.

Hari hari telah aku lewati, aku saat itu telah menjadi manusia yang sangat lemah, hanya tempat tidur dan obat yang menjadi teman sehari hariku, aku sangat rindu sekolah dan teman teman juga guruku, aku sangat rindu lingkungan luar, aku merindukan semuanya. Rasanya aku ingin cepat cepat mengakhiri masa penderitaanku, aku ingin cepat sembuh dan mengisi aktivitasku seperti biasanya. Bukan hanya tidur di kasur dan bersedih.

4 hari berlalu, ayahku datang kerumah sakit untuk mengambil hasil dari ct scan. Aku sangat takut mendapat kabar dari ayahku tentang ct scan itu karena aku takut penyakitku menjalar ke otak dan ke mata, oiya aku lupa menceritakan. Pada saat dokter menyuruhku operasi, ia bilang katanya jika penyakit itu menjalar ke otak maka ia akan kerjasama dengan dokter saraf, dan jika penyakit itu menjalar ke mata ia juga akan kerjasama dengan dokter mata. Aku takut penyakitku menjalar, tapi ternyata saat aku diberi kabar oleh ayahku, penyakitku tidak menjalar kemanapun, disitu aku sangat senang aku sangat sangat bersyukur dengan apa yang telah dikatakan oleh ayahku. Setelah hasil ct scan ada esoknya aku dan ayahku pergi ke Santosa lagi untuk meminta jadwal operasi, saat sampai di ruang Dokter Yussy tanpa basa basi beliau langsung memberiku tanggal dan jam operasinya. 1 Maret 2018 pukul 19.00 adalah jadwal operasiku. Tapi sebelumnya aku diperintahkan beliau untuk cek golongan darahku di lab karena aku tidak mengetahui golongan darahku sendiri dan saat operasi kata beliau aku pasti kehilangan banyak darah, maka dari itu aku harus transfusi darah dan harus tau apa golongan darahku. Setelah aku mendapat jadwal operasi, aku langsung pergi ke lab untuk cek darah. Dan setelah itu aku pulang ke rumah.

1 hari sebelum aku akan dirawat, aku packing baju baju dan segala perlengkapanku untuk persiapan di Rumah Sakit nanti. Hari Rabu tanggal 29 Februari 2018 aku berangkat menuju Santosa karena pada hari Kamisnya aku akan di operasi. Sebelum aku pergi aku melihat lihat kamarku lebih dulu dan berpamitan, dalam hati aku berkata 'pulang dari rumah sakit nanti, aku bakal nempatin kamar ini dengan keadaan sembuh. pokonya gaakan ada lagi darah disekitar kasur dan bantal, aku janji' setelah itu aku langsung masuk ke mobil dan memulai perjalananku menuju Rumah Sakit. Singkat cerita aku sudah sampai di Rumah Sakit dan ayahku langsung pergi ke tampat administrasi penginapan untuk mengurus kamarku disana. Saat ayahku keluar, aku diberi tahu bahwa aku mendapat kamar di lantai 6 no 686 di ruby timur. Akupun langsung bergegas ka lantai 6 dengan dipandu oleh suster yang berjaga disana, saat masuk ruang 686 ternyata aku mendapat bed no 2, langsunglah aku loncat menempati kasur itu karena kebetulan kepalaku sangat pusing dan sakit. Di hari itu aku dibebaskan dulu dari jarum dan obat, hari Rabu itu aku diberi kebebasan 1 hari dan esoknya baru aku berperang.

Tibalah hari yang aku tunggu tunggu, hari dimana aku akan melepas semua penderitaanku saat itu. Hari kamis tanggal 1 maret 2018 adalah hari indahku. Pagi paginya aku diberi baju dari rumah sakit oleh suster dan aku dipasang infusan pada saat itu. Tentang makan, pakar gizi memberikan aku makan nasi tim selama aku dirawat disitu. Di hari itu seluruh keluarga besarku hadir, teman temanku juga hadir untuk memberiku semangat. Sebelum aku masuk ruang operasi, aku bersenang senang dulu dengan teman temanku untuk menghilangkan perasaan takutku. Hingga waktu menunjukan pukul 18.30 aku sudah dipanggil untuk ke ruang operasi, ntah kenapa aku dipanggil lebih awal dari orang orang yang dirawat disebelahku, karena pada saat kemarin mereka dioperasi mereka dipanggil sangat lembat dan saat aku operasi aku sangat cepat terpanggil, sungguh aku sangat bersyukur pada Allah karena telah melancarkan segala pengobatanku.

Akupun dibawa suster menuju ruang operasi di lantai 3, saat perjalanan kesana jantungku berdetak sangat kencang karena aku sangat takut. Tapi keluarga dan teman temanku memberiku semangat agar aku tidak takut, akupun tiba dilantai 3 dan aku langsung masuk ruang operasi dengan diantar oleh ayah dan tanteku, teman teman dan sebagian keluargaku menungguku diluar karena memang tidak boleh masuk ke ruangan itu. Entah kenapa saat aku melihat tulisan 'ruang operasi' aku sangatlah ketakutan, tapi saat di kamar teman temanku berkata 'baca sholawat yaa' karena aku ingat perkataan teman temanku, sepanjang aku masuk ruang operasi aku membaca solawat. Setelah tiba diruangan operasi, ayah dan tanteku diperintah untuk keluar dan membiarkan aku menjadi tanggung jawab dokter saat itu, saat keluar ayahku bilang 'semangat ya ka jangan takut' dan tanteku mengecup keningku dan bilang 'gaboleh takut' aku mengiyakan walau sebenarnya aku sangat takut.

Setelah ayah dan tanteku keluar, aku kini didiamkan sebentar oleh suster karena mereka sedang mempersiapkan alat untuk operasiku, lalu saat semuanya telah siap, dokter dan suster membawaku ke ruang tersembunyi lagi yang berarti itu adalah ruang operasinya, kemudian..

Assalamualaikum semuanya, maaf minggu minggu ini aku jarang publish cerita karena aku disibukan dengan berbagai tugas yang gabisa ditunda hehe, tapi disela sela waktu kosong, aku pasti nyempetin diri untuk nyusun cerita ini. mohon maaf dan mohon pengertian nya yaa🖤

God's PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang