"Aku ditolak..."
Baekhyun menghela nafasnya, matanya menatap kosong langit biru. Dia menghisap rokoknya secara perlahan. Dia jarang merokok, tetapi di saat seperti ini rokok sangat dibutuhkan.
'Maaf, Baekhyun-ah. Aku hanya menganggapmu sebagai teman, tidak lebih. Aku harap kau bisa mengerti.'
Teman? Haha. Jadi usahanya untuk mendekatinya selama satu tahun sia-sia? Seharusnya Baekhyun tidak usah berharap banyak.
"Merokok tidak baik untuk kesehatan."
Uhuk.
Baekhyun terbatuk-batuk karena kaget mendengar suara yang tiba-tiba muncul di sebelahnya. Suara itu terdengar seperti melodi yang indah, berasal dari seseorang yang entah sejak kapan duduk di sampingnya.
"Hahaha. Sampai segitunya."
Baekhyun menatap tajam orang yang tertawa diatas penderitaannya. "Tidak sopan. Darimana kau datang?"
"Dari pintu." Orang itu menunjuk pintu yang sedikit terbuka dengan polosnya. "Aku sudah sering ke sini, tapi baru kali ini aku melihatmu. Kau kelas berapa?"
Baekhyun menatap aneh siswa yang memakai jas di cuaca yang agak panas ini. "Kelas 2."
"Panggil aku sunbae."
"Malas, memangnya kau siapa?"
"Aku Chen, kakak kelasmu."
"Kalau begitu aku Baekhyun, adik kelasmu."
Siswa bernama Chen itu terdiam beberapa saat, Baekhyun terlihat cuek dan kembali menghisap rokoknya.
"Kau lucu."
"Hah?" Baekhyun menolehkan kepalanya ke arah Chen. Dia disambut dengan senyuman termanis yang pernah dilihatnya, senyuman paling tulus yang pernah diberikan oleh seseorang. Baekhyun memalingkan wajahnya.
"Dan kau aneh." Bisik Baekhyun.
"Hah? Apa? Kau berkata sesuatu padaku?" Chen mendekatkan dirinya ke Baekhyun.
"Tidak ada. Kau salah dengar." Baekhyun menjauhkan diri.
"Hmm..." Chen memicingkan matanya. Tiba-tiba saja lonceng berbunyi nyaring.
"Lonceng sudah berbunyi, kau harus cepat kembali ke kelas." Chen berdiri dan membersihkan debu yang menempel di celananya. Tetapi Baekhyun diam saja.
"Baekhyun?"
"Aku malas."
Chen menggelengkan kepalanya. "Nanti kau tidak lulus, tahu."
"Biarkan."
"Kau ini, dasar anak berandal." Chen menyentil kening Baekhyun, membuatnya meringis sakit dan mengelus keningnya.
"Sampai jumpa~"
Chen berlalu dari hadapan Baekhyun, Baekhyun hanya bisa melongo melihat tingkah laku aneh siswa yang satu tingkat diatasnya itu. Dia hanya bisa mengomel dalam hati karena keningnya terasa sakit. Sepertinya Baekhyun tidak pernah melihat siswa itu, atau mungkin karena Baekhyun yang tidak peduli. Baekhyun mencoba membayangkan wajah Chen, mungkin saja mereka pernah bertemu.
'Kau lucu.'
Baekhyun tidak bisa melupakan senyuman yang terukir di bibir pemuda itu, senyum yang secerah matahari. Tulus dan lembut. Senyuman yang baru pertama kali dilihatnya.
"Aish! Apa yang aku pikirkan?" Baekhyun memukul kepalanya sendiri, dia kembali menghisap rokoknya. Ditatapnya rokok yang tinggal setengah.
'Merokok tidak baik untuk kesehatan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
FanfictionBaekhyun patah hati untuk yang kedua kalinya. Namun kali ini jauh lebih sakit.