-meet

92 9 4
                                    

'meet you ... is it coincidence? or destiny?'

pukul setengah enam pagi saat matahari baru saja menunjukkan sinarnya, seorang gadis sudah lebih dulu siap untuk memulai hari.

tak banyak yang dia lakukan

hanya memasak sarapan, mempersiapkan kebutuhannya, dan memberi makan kucing kesayangannya

dia adalah persephone nayla amavi

dia gadis lugu yang pernah mengalami sebuah rasa sakit

dia hanya gadis biasa

kalau katanya sih

'gue nggak terlalu cantik, gue juga nggak terlalu kaya, gue cuma pinter, jadi nggak ada yang spesial dari gue'

dia gadis baik

pintar? tidak perlu diragukan

tetapi mendadak dia menjadi bodoh setelah bertemu dengan seseorang

who?

————————○○○○○———————

07.00 am

hari pertama sekolah, nayla benar benar sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang

dia sampai di kelas tepat pukul tujuh pagi, sebenarnya dia agak kesiangan sih karena jalan yang macet

"mm.. gak ada bangku kosong yah?" gumamnya

"nayla! sini" teriak seorang gadis dari kejauhan yang menepuk bangku kosong di sebelahnya

segera nayla menghampiri gadis tersebut

"untung ada lo jes, gue kira gue sendirian di kelas ini"

jadi pada saat kelas sebelas, siswa kelas sepuluh akan diacak. kata pak kepsek sih tujuannya biar murid punya banyak teman

"iya nay, gue juga takut kalo gaada temen" sahut gadis yang bernama jessy tersebut

sebenarnya mereka juga memiliki banyak teman di kelas lain sih saat kelas sepuluh

tapi tidak ada yang sedekat teman teman sekelasnya

bel masuk sudah berbunyi sejak tadi, tetapi belum ada guru yang masuk

saat siswa sedang asik mengobrol, seorang guru berwajah garang yang memiliki tubuh sedikit berisi masuk

"selamat pagi anak anak"

"selamat pagi pak!"

"saya kateno raharja adalah wali kelas kalian selama berada di kelas sebelas mipa dua. saya harap kita dapat bekerja sama untuk mewujudkan kelas yang damai, cerdas, dan berkualitas. terimakasih"

pekataan singkat padat dan jelas itu menurut nayla dan siswa lain sangatlah keren

mereka secara otomatis memberikan applause kepada bapak kateno

siswa mulai memperkenalkan diri masing masing

"jadi sekarang kita mulai saja membentuk pengurus kelas. siapa yang ingin menjadi ketua kelas? atau yang menurut kalian pantas menjadi ketua kelas?"

siswa lain menunjuk nayla karena memang dia adalah murid terpintar menurut yang lain

tetapi beberapa siswa di kelasnya menunjuk seorang pria yang belum pernah nayla ketahui sebelumnya

"oke, sebelum kalian memutuskan siapa yang menjadi ketua kelas, bapak ingin menyampaikan satu hal. ketua kelas itu harus bisa mengurus anggota nya karena itulah disebut ketua, ketua kelas harus bisa membuat kelas dan anggotanya semakin maju"

"silakan siswa bernama... nayla?"

nayla merasa dirinya tidak cukup layak untuk menjadi ketua kelas karena beberapa hal

"baik sebelumnya selamat pagi semua, saya rasa saya belum mampu menjadi ketua kelas. dikarenakan saya orang yang tidak pandai bicara. dalam artian saya tidak pandai untuk menjelaskan hal yang membangun bagi kelas ini. sedangkan seperti yang dikatakan bapak kateno tadi, ketua kelas harus bisa membangun kelas dan anggotanya, dan saya masih perlu belajar akan hal itu, jadi mohon maaf dan terimakasih"

itu bukan pidato

memang sudah tradisi sejak kelas sepuluh, calon ketua kelas harus menyampaikan

mengapa dirinya harus terpilih dan alasan jika memang tidak bersedia

"baik, terimakasih. selanjutnya siswa bernama... daniel?"

'ha?' 'daniel?' 'daniel siapa?'









vana illusion ; 2018
by lonelycrush







vana illusion; kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang