Rumah coklat sederhana, di penuhi anak rantau yang jauh dari rumah. Saaat langit sedang menunjukan cahayanya lebih terang, cerah sekali. Orang itu datang membawa senyum, memberi harapan yang lebih terang.
"aku rumi, senang bertemu kamu hari ni" sapanyaa sambil menjulur tangan nya
"jingga" senyum pertanda harapan mulai terlihat di wajah itu
Sejak saat itu hidupnya berubah, entah menjadi indah atau menjadi pasrah