-happy reading-
(∩_∩)
.
Awal september ini, di temani dengan hujan. Apa hati ku juga hujan ? Hm pipi ku ?
Gue cuma duduk manis di kamar, deket jendela yang di buka. Gue lagi merhatiin rintik rintik hujan yang deras.
Tangan gue sambil megang kopi cappuccino hangat, hari ini hujan deras dan sedikit angin yang bikin dingin.
Bangji pasti tidur, iya si cuaca kayak gini enaknya tidur. Tapi masalahnya ini gue baru bangun.
Hari ini benar benar di temani oleh hujan.
Kopi yang gue pegang gue taro ke meja. Gue beranjak dari tempat duduk itu dan berdiri di balkon kamar. Tangan kanan gue keluarin sengaja biar kena air hujan.Gue suka banget sama hujan
Begitupun
Lai guanlin.
:)
Author
Keira tarik nafas kasar, lalu membuangnya dan tersenyum.
Hujan mengingat ia akan guanlin. Ya, hujan menjadi saksi dimana cinta mereka di mulai.Jadi, keira dan guanlin sangat menyukai hujan.
Di hati itu, hujan memang sedang berturut-turut seakan mengiringi kebahagiaan mereka.
Tapi sekarang tidak lagi sama, hujan yang menemani nya menjadi sebuah duka. Tidak ada senyuman ceria dari keirani, tetapi pipi nya yang ikut hujan.
Membasahi pipi chubby nya.*************
"Hei" suara nya bikin gue kaget asli, gue nengok dan
"Eh. Kkok ada di--" belom selsai ngomong
"Kenapa? Tiba tiba aku ada di kamar kamu?" ucap nya dan ketawa nya pelan
"Lho kok?" ucap gue gapercaya, gue langsung usap pipi gue
"Aku kesini karna aku kangen" ucap nya dan langsung peluk gue
Eh anjir
Ena
Eh ga ding
Eh kok bisa masuk?!
"Gausah tegang, tadi ada mama kamu. Dan katanya aku disuruh langsung ke kamar kamu" ucap nya sambil lepasin pelukan
Dia senyum ke gue.
Dan berhasil, pipi gue merah.
*************
Udaaaahhhh aaahhhh gaada ide:'(((
Huhu:'(
Kumaha atuh:'
Oiya. Itu gambar di atas. Author punya:')) disini lagi ujan nih hehe
Tinggalkan jejak