02. Oh Ternyata...

414 77 50
                                    

Happy reading 💜

-Author's POV-

 
Setan bukan sih?

Erin ngebatin dalam hati. Dagdigdug dengan segala kemungkinan yang mungkin akan ia dapati ketika memutuskan membuka mata dan bangun dari rebahan cantiknya untuk membuka jendela, mengintip sumber suara merdu yang baru saja didengarnya.

Jendela terbuka dan,

Nggak ada apa-apa disana.

Balkon tetangga yang memang berhadapan sama kamar Erin itu kosong tanpa ada bekas-bekas makhluk hidup yang habis nyanyi. Bulu kuduk Erin auto berdiri nggak perlu di aba-aba. Tanpa babibu lagi Erin langsung ngacir kebawah, milih duduk deket Oma karena doi takut buat tidur lagi diatas.

"Oma, masa tadi Erin denger orang nyanyi sambil main gitar diatas. Mana suaranya bagus lagi." Adunya pada Oma begitu tiba diruang tempat Oma dan Mbok Pur lagi asik nonton TV. 

"Dikamar kamu?" Tanya Oma.

"Bukan, kayak suara dari rumah sebelah Oma. Tapi pas Erin intip ga ada siapa-siapa. Masa iya setan? Tapi suaranya bagus gitu." Ujar Erin setengah bermonolog.

"Ngaco deh kamu. Matahari belom balik gini mana mau setan muncul. Dandan aja belom kelar." Ledek Omanya. Erin mesem-mesem kesel mendengar ledekan omanya.

"Anaknya Nyonya Yuni kali non." Sahut Mbok Pur yang matanya masih asik nonton sinetron. "Mas Jien sama Mas Juki suaranya emang bagus-bagus. Mbok biasa denger mereka nyanyi sambil mainan gitar pas bersihin lantai atas."

"Tapi tadi orangnya ga ada Mbok. Wong Erin langsung keluar setelah dia selesai nyanyi buat ngintipin, eh ga ada siapa-siapa." Erin ngotot kalo yang tadi dia denger itu adalah setan.

"Yaudah kamu kerumahnya aja sana, tanya siapa tadi yang abis nyanyi dibalkon." Jawab Oma enteng yang bikin Erin tambah keki.

"Au ah Oma nyebelin. Kalo Erin mati kecekek setan diatas pokoknya Oma yang Erin gentayangin duluan!" Omel Erin yang kemudian lari ke dapur buat ngambil cemilan dan jus buah kotakan favoritnya. "Bye! Mau ketemu ayang Eunwoo dulu."

Dan gadis itu menghilang dibalik tangga yang menghubungkan lantai atas dan lantai bawah rumah Oma dengan tangan penuh amunisi pengisi perut untuk memanjakan mata dengan menonton drama korea favoritnya yang diperankan oleh cowok yang gantengnya sangat amat tidak sopan, Cha Eunwoo.

♡♡♡

Minggu pagi. Waktu dimana sebagian besar anak sekolah diragukan matanya akan membuka seperti pada hari senin hingga jumat. Hal ini tak berbeda jauh dari Erin yang kini sudah merubah keindahan kasurnya menjadi sebuah karya abstrak yang menyakitkan mata.

Super berantakan.

Malam sebelum tidur Erin udah pesan ke mbok Pur dan Oma untuk nggak ngebangunin dia. Khusus pada hari Minggu, Erin ingin bangun dengan kesadarannya sendiri tanpa alarm benda mati maupun makhluk hidup. Alhasil, meski jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, gadis itu masih tak kunjung membuka matanya.

"Mbok, Erin masih hidup kan?" Tanya Oma yang lagi asik nyuir daging ayam untuk bubur sarapan Erin.

"Masih -nya, tadi saya intip dikit dan dadanya masih gerak turun naik." Jawab Mbok Pur dengan polosnya.

"Yaudah deh mbok nih lanjutin. Saya mau bangunin tu anak kebo dulu." Ujar Oma yang kini sudah melenggang naik ke lantai dua.

Grandma's NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang