ikatan suci

12 3 0
                                    

Resepsi pernikahan Adit dan Rina baru saja selesai. Orang tua mereka merasa beban berat  yang berada di pundak mereka selama enam bulan bulan terakhir untuk mempersiapkan acara ini hilang.  Senyum tak henti-hentinya tersungging dari bibir mereka.

Demikian juga dengan kedua mempelai.  Dibalut kebaya panjang putih gading bertabur payet swarovski, wajah Rina yang kuning langsat  dengan polesan make up natural cerah ceria sumringah bertambah anggun mempesona.  Sementara Adit mempelai pria memakai beskap warna senada dengan busana mempelai wanita yang membuatnya tampak gagah berwibawa.

Acara berlangsung lancar,  tamu undangan banyak yang hadir, konsumsinya juga mencukupi.  Alhamdulillah

------
Adit dan Rina memulai hidup baru mereka di sebuah rumah kontrakan di pinggiran Jakarta Timur.  Sebenarnya orang tua Adit menawarkan untuk tinggal di rumah mereka jadi tidak perlu bayar uang kontrakan. Tetapi Mereka menolak keinginan baik orang tuanya dengan alasan mereka ingin mandiri.  Mereka tidak mau tergantung pada orang tua.  Adit sudah bekerja di salah satu BUMN terkenal sedangkan Rina bekerja di perusahaan swasta.

Adit dan Rina sudah lama saling kenal.  Mereka kuliah di perguruan tinggi yang sama, Rina satu angkatan di bawah Adit.  Semasa kuliah mereka berteman biasa saja sekedar kenal, mereka pernah bersama di suatu kepanitiaan di kampus.

Perjumpaan mereka terjadi tidak sengaja di toko buku Gramedia.  Ketika itu Rina sedang mencari buku di rak tidak memperhatikan ada orang lain di sebelahnya, tak sengaja tubuhnya bersenggolan dengan seorang pria.

"Oh..maaf saya tidak sengaja", kata Rina.  Pria itu menoleh ke arah datangnya suara. Setengah kaget Adit bertanya," Rina...kamu Rina kan?".

Rina yang tadinya tidak menyadari siapa yg ada di sebelahnya, mendadak berfikir keras memanggil file lama yang tersimpan rapi di memorinya.

"Kamu Adit? Ya ampuun.. sudah lama kita tidak ketemu yaa", sahut Rina.

Pertemuan mereka berlanjut dengan makan siang bersama.  Tidak lama kurang lebih tiga bulan setelah pertemuan itu Adit melamar Rina.

----------
Walaupun tinggal di kontrakan mereka sangat menikmati kehidupan mereka. Segala sesuatu ditentukan bersama tidak ada campur tangan orang lain.

Sebelum fajar menyingsing Rina sudah membuka matanya dan merasakan hembusan nafas teratur dari suaminya yang masih tertidur pulas di sampingnya.  Disentuhnya wajah kekasih hatinya itu perlahan, dikecup keningnya dengan lembut sambil membisikan kata, "Imamku... mari kita sholat tahajud bersama".  Menerima perlakuan lembut istrinya Adit segera terjaga dari mimpinya dan memeluk mesra istrinya seraya berkata, "terima kasih belahan jiwaku", dan mengecupnya mesra seraya bangkit berdiri menuju kamar mandi berwudhu.

"Allaahu akbar", Adit mengucapkan takbiratul ihram pertanda sholat dimulai dan  diikuti oleh Rina yang berdiri di belakangnya.  Dalam kesenyapan malam mereka hanyut dalam lantunan syahdu bacaan kalam Ilahi yang disuarakan oleh Adit.  Energi positif Ilahi terasa masuk menyusup melalui pori2 tubuh menembus hati yang terdalam... tenang sekali.

Sholat tahajud dan witir selesai mereka tunaikan. Tak lama kemudian azan subuh berkumandang dari mesjid tak jauh dari rumah kontrakan mereka.  Mereka tidak ingin kehilangan momen terbaik di waktu subuh, merekapun bersiap menuju mesjid.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ikatan suciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang