puisi mengunjungiku tadi malam
membawa serta segala anak-anak kenangan
ia berkata, "aku tidak akan pulang"
aku tersenyum, menjawab lirih dengan derai yang diam
"aku tidak menunggumu pulang"
kini ia yang diam.
merendahkan suara lalu berkata
"jangan kunci pintu mu"
"kenapa?" kebingungan menyeruak di udara
"aku ingin masuk..."
aku diam. Titik-titik embun menjelmakan senyum diwajahku
aaah.. dia masih puisi
seperti bocah yang mengintip dari jendela rumahnya di penghujung siang
menunggu gerombolan anak sekolah pulang
bertahun silam,
Saat ia pertama kali datang
"mengapa kau diam?" hening memburai
aku tersenyum diam
aku ingat, kenapa ia seharusnya,
tidak lagi dibiarkan datang