Bab 1

24 2 0
                                    

Aku berusaha menyadari bahwa hidup ini gak semenyenangkan cerita di film yang aku tonton,gak se asyik novel yang kubaca,gak semengagumkan cerita wattpad yang kutau,dan gak se awesome cerita pasutri gaje di webtoon.

This is the real life. You need to open your eyes,you need to grow up.

Kata kata itu yang selalu terngiang di fikiranku. Aku gak bisa bermanja-manja terhadap hidup ini.Hidup ini terlalu keras bagi orang sepertiku. Yaaa... Aku... Aura Larasati Clover.

Awalnya ku fikir aku anak yang beruntung.Terlahir dari pasangan Teta Bagas Clover dan Ratih Sanjaya.Anak dari pengusaha sukses.Dan merupakan anak tunggal mereka,selalu di manjakan.

Tapi pemikiran itu berubah setelah kejadian 5 tahun yang lalu

"Papa pulaang" teriak papa dari depan pintu

"Papaaa,papa harus tau ini pa" mama membalas sapaan papa dengan panik.

"Ada apa ma? Mama kenapa?" Jawab papa yang ikut ikutan panik

"Kanaya pa,Kanaya. Tadi ada yang nelfon mama katanya Kanaya ketemu pa,kanaya ketemu" jawab mama tidak sabaran.

Deg..... Siapa Kanaya? Aku berfikir ini gak akan sama lagi. Aku mendengarkan pembicaraan mama dan papa dari kamarku.
Kanaya  
Kanaya
Aku berusaha mengingat nama siapa itu tapi tidak ada yang terlintas difikiranku. Kosong. Aku gak tau siapa Kanaya itu.

Sampai tiba tiba dua hari setelah kejadian itu papa membawa seorang gadis kerumah,mungkin umur kami sama. Papa membawanya keruang tamu. Lalu kulihat mama dari dapur membawa minuman dan cemilan keruang tamu dengan wajah yang sangat gembira.

"Aura... Sini sayang. Ada yang mau mama kenalin sama kamu" panggil mama

"Siapa ma?" Tanya ku sembari aku duduk disamping papa

"Kenalin ini Kanaya,saudara kembar kamu. Maafin mama sama papa ya gak pernah cerita tentang ini kekamu,dia hilang ketika kalian baru saja lahir,dia diculik di Rumah Sakit"ungkap mama yang membuatku shock

"Tapi kenapa selama ini kalian diam? Seolah kalian gak nyari dia tapi dia tiba tiba muncul" jawabku kecewa

"Mama kamu sangat sedih sewaktu kehilangan Kanaya,Aura. Papa berusaha mencarinya kemana-mana, tapi nihil gak ada hasil waktu itu. Sampai papa mikir kami masih punya kamu yang harus kami rawat,jadi papa menugaskan orang untuk mencari Kanaya,dan kami fokus kekamu. Sampai dua hari yang lalu orang suruhan papa nemuin Kanaya di Panti Asuhan. Selama ini dia gak mendapatkan Kanaya karna namanya yang tidak jelas. Serta foto yang papa berikan sudah lama sekali masih foto bayi dan wajahnya berubah. Tapi kami tau Kanaya memiliki tanda lahir dibalik telinga kanannya." Jawab papa panjang

"Aku gak tau pa,ma. Selama ini aku menjadi anak tunggal kalian,tanpa diberitau sebelumnya. Tiba tiba aku punya kembaran."

Haaaaah. Aku menghela nafas kencang lalu melanjutkan perkataanku

"Okeee I'm try. Aku akan berusaha nerima dia" jawabku

"Ya kamu harus,karena Kanaya saudara kamu. Terimakasih ya sayang sudah mau mengerti mama dan papa"balas mama.

Aku fikir semenjak itu semuanya perlahan lahan berubah. Sikap mama,sikap papa ke aku. Aku yang merasa semakin terasingkan. Semua terasa berbeda. Aku fikir inilah akhirnya. Lagi lagi aku salah.

Ini hanya awal dari semuanya.

My Own WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang