prolog

14 6 1
                                    

“Tasya tungguin, sendal ku putus!” teriak seorang anak kecil lelaki dari kejauhan 5 meter dari temannya yang bernama Tasya itu. Sementara Tasya, tak mengindah kan perkataan temannya itu, Tasya berlari semakin jauh semakin jauh. Tak terlihat di pertigaan.

Anak itu, membuang sendalnya yang telah putus dan segera mengejar Tasya secepat mungkin.

Sampai, lah di taman komplek rumah Tasya. Tasya asik bermain ayunan bersama dengan kawan yang lain, sementara anak laki itu hanya duduk di sebuah kursi taman sambil memejamkan matanya menghadap ke atas. Dengan tangan yang di rentangkan, di atas sandaran kursi taman itu.

“Hei kamu!” anak lelaki itu merasa pundaknya di sentuh seseorang dan juga ia mendengar suara serak yang memanggil nya di belakangnya. Mungkin.

Matanya yang terpejam pun kini terbuka, tangannya yang terlentang pun turun. Kepalanya berbalik, mendapati anak perempuan yang tidak ia kenal datang kepadanya, “Siapa?”

“Saya melihat kamu membuang sandal ini di tempat sampah depan rumah saya, kemudian saya ambil dan membenarkannya untuk mu. Ini ambil.” anak perempuan itu menyodorkan sepasang sandal yang sudah di perbaiki. Sebuah senyuman terukir di bibir anak laki-laki itu, “Ini bener kah, kamu yang benerin? Ngomong-ngomong nama kamu siapa?” tanya anak laki itu dengan semangat. Sangat.

Anak perempuan itu berjalan, memutar dan mendaratkan bokong nya di sebelah anak laki itu. “Nama ku, shaila. Kamu?”

“Nama ku Jonatan, panggil saja aku Jojo.”


























Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jonatan kendrik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang