Cerita ini hanya bersifat fiksi belaka, mohon maaf jika ada kesamaan setting tempat.
L O A D I N G.....
██░░░░░░░░ 20%
████░░░░░░ 40%
███████░░░ 70%
██████████ 100%
📅 Busan, 18 Agustus 2018
⏰ 1.20 PMPrankkkk~
Sebuah gelas melayang tepat di pelipis kiri ku, darah segar mengucur pelan dari robekan di sana."Sudah daddy katakan, daddy tak pernah setuju jika kau menjadi idol!"
"Kenapa? Apa itu karena Xua hyung?" Tanyaku, ku lihat daddy hanya terdiam. "Aku bukanlah dia kami berbeda dad! Berhentilah mengkhawatirkanku, aku bisa menjaga diriku sendiri. Satu hal lagi aku tak akan membuat kesalahan yang sama seperti hyung-ie anak kesayanganmu itu!" Ucapku
"Mengapa kau begitu keras kepala? Dan kau berani membentak pria tua ini? Pria yang 22 tahun merawatmu dengan kasih sayang" Jawabnya lirih, apa aku terlalu kelewatan tadi.
"Jika itu maumu silakan pergi dan lakukanlah sesukamu" Sambung, sembari meninggalkanku."Ya! Aku akan pergi dari rumah ini, rumah yang seperti penjara bagiku. Jangan harap untuk bertemu dengan ku lagi" Ucapku dingin.
Aku memasuki ruang berukuran 4×6 meter, sebuah studio kecil tempatku membuat musik bersama Xua hyung dahulu. Ya dahulu, sebelum dia meninggalkanku selamanya Di sini pula saksi bisu tempat Xua mengakhiri hidupnya, bukan tanpa alasan dia melakukan itu karena tertekan oleh sasaeng fans dan industri musik saat itu. Ah~ mengapa aku jadi flashback tentangnya? Aku mengambil sebuah gitar pemberian Xua di sudut ruangan.
Kucermati setiap sudut studio ini. "Ini saat terakhir aku berada diruangan ini, esok.. ah~ lebih tepatnya nanti aku tak akan kesini lagi" segores senyum pilu menghias wajahku. Perlahan aku menutup pintu studio dan menguncinya, ku biarkan kunci itu tergantung di sana begitu saja.
⏰2.10 PM
Aku selesai mengemasi barang-barangku saat di Seoul kelak.
Tak sengaja mataku tertuju pada kotak putih diatas nakas, kotak bertuliskan P2K itu ada di kamarku saat aku masuk kamar tadi. "Ah~ sudah ku duga daddy masih mempedulikanku, mungkin kata-kataku tadi terlalu kasar. Ingin rasanya minta maaf padanya, namun ego ku terlalu besar" monolog ku.
"Kali ini aku akan nekad, aku akan kesana" ujarku, sembari menatap poster dengan bacaan 'BD Entertainment Audition'🚅 Seoul Station
⏰5.00 AMAkhirnya aku sampai di Seoul setelah 3 jam perjalanan, untung saja aku tak kehabisan tiket KTX (Korean Train eXpress) siang tadi.
"Taksi!" Kataku ketika melihat sebuah taksi yang melintas.
Setelah taksi itu menepi, kulihat seorang pria kira-kira usia 30an dengan name tag 'Park Hwanjung' duduk di kursi kemudi.
"Ahjussi~ bisa tolong antarkan aku ke gedung BD Entertainment?" Tanyaku"Ah~ tentu, apa kau membawa barang yang harus di letakkan di bagasi?" Tanyanya padaku.
"Nee, ini" jawabku, sembari menujuk koper di sampingku. Ahjussi taksi pun turun, dan memasukkan koperku ke dalam bagasi taksi nya.
Mobil yang aku tumpangi menembus keramaian kota Seoul, aku sibuk berkutik dengan HP ku.
"Aigo~ sudah jam setengah 6" seruku."Ada apa? Apa kau sedang terburu-buru?" Tanya supir taksi, ah ku rasa ahjussi ini mendengar ucapan ku tadi.
"Nee ahjussi, aku akan ikut audisi di BD Entertainment hehehe" jawabku malu-malu.
"Oh audisi BD ya" katanya, aku mengangguk pelan. "Audisinya mengambil basis apa?" Tanyanya.
"Vokal dan dance, tapi aku lebih fokus ke vokal dulu" jawabku, "Umm~ ahjussi bisa kita singgah ke kawasan Ansan sebentar? Ini alamatnya" kataku sembari memberikan secarik kertas.
"Baiklah" jawabnya, "Ansan-gu 204-gil" katanya membaca tulisan di kertas tersebut.
Tak berselang lama taksi pun, sampai di sebuah rumah sesuai alamat yang tertera.
"Ahjussi bisa tunggu sebentar?" Kataku, sembari menurunkan koper."Nee~" jawabnya ramah.
🏢 Gedung BD Entertainment
⏰ 6.45 PM"Gomawoyo~ Hwanjung ahjussi!" Kataku, seraya melambai tangan.
Aku heran entah mengapa aku baru merasakan sosok seorang ayah.
Ah~ sudahlah, ini jalan yang ku lakukan.
Aku menatap gedung BD Entertainment, dan melangkah masuk ke dalamnya.-----------
Mohon maaf jika kurang menarik, apa aku bisa minta saran cast nya siapa yang cocok?
Main cast Jeon Jungkook