4. melepas semua

7 2 1
                                    

Hai gue balik lagi. Sorry ya readders lama kgk up. Lelah gue gaes. Gue lelah. Lelah nyari ide ni lanjutannya. Please gaes lo ketik bintang di bagian kiri bawah dan komennya biar gue bisa terinspirasi lagi buat kelanjuttannya ni story.

Oke, kgk usah banyak bacot lagi. Happy reading~~

-------_-------



Melepas hasrat dengan bermain adalah hal yang paling gue sukai bahkan hampir setiap hari gue melakukannya.

Natalie

Author side

Dia adalah....

Dito.

"Oh, lo?? Iya, gue diundang di acara ini. Tapi koq lo bisa ikut juga?"tanya gue penasaran.

"Ya bisalah gue gituloh"jawabnya dengan nada songong.

Songong amat lu pengen gue bunuh lu!! Batin gue.

"Eh, kalian lagi ngobrol??. Oh iya, Dit ini orang yang kakak ceritain dari dulu. Natalie ini adek gue"

"What jadi lo orang yang di ceritain kak Fani?!!?"teriak gue sama Dito bersamaan.

"Kalian kompak banget teriaknya. Btw, kalian cocok loh"ucap kak Fani.

"What!?!!! Amit-amit gua!!!!"teriak Natalie dan Dito berbarengan lagi.

"Tuh kan, barengan lagi"

"Iya, kalian dari tadi barengan melulu"

"Hai kak Jiko"sapa Natalie dan Dito BARENGAN LAGI.

"Lo bisa nggak sih, kalo ngomong nggak barengan mulu sama gue"sungut Dito.

"Lah bukannya lo ya?? Yang dengan seenak jidatnya lo ngomong barengan sama gue"

Dan begitulah Natalie dan Dito terus²an berdebat. Sedangkan Fani,Jiko- tunangan Fani, dan Mary hanya bisa tertawa melihat kedua orang yang mendebatkan hal yang tidak penting.

Sekarang jam telah menujukan jam 8 malam. Natalie dan Mary segera menghampiri Fani ingin pamit untuk pulang.

"Kak kita pamit mau pulang"ucap Natalie.

"Eh, kamu nggak kerumah kakak dulu? Mom kangen sama kamu loh"

"Hehe, kapan-kapan aja. Besok kan kita masih sekolah"tolak Natalie.

"Em, oke deh. Kamu hari minggu sibuk nggak?"tanya Fani.

"Nggak sih kak. Kenapa?"tanya Natalie balik.

"Kita hari minggu liburan yuk!"ajak Fani.

"Kemana kak??"sekarang giliran Mary yang tanya.

"Kita liburan ke Surabaya kamu mau ikut kan?"tanya Jiko.

"Emmmmm, gimana ya? Kita ikut deh sekalia refreshing"terima Natalie.

'And nyari korban!!!'lanjut Natalie dalam hati.

"Yes! Kalo gitu kita berangkat hari sabtu sore ya!"

"Iya kak Fani. Kita pulang dulu"pamit Natalie lagi.

"Iya"

Setelah cipika-cipiki Natalie dan Mary langsung bergegas pulang. Mungkin ini nasib untuk mereka berdua jalanan Jakarta lebih mancet dari biasanya.

Setelah 1 jam lamanya, akhirnya Natalie dan Mary telah sampai di rumah.

"Dek, kakak mau keluar dulu. Mungkin nanti pulangnya malem jangan nungguin kakak"

"Siap kak"

Gue jalan sendirian di tengah² jalan yang sepi. Hingga gue lihat ada dua orang yang lagi berbincang² sambil tertawa. Segera gue langsung aja samperin kedua orang itu dan melancarakan aksi gue malam ini.

"Hai kak boleh anterin saya kerumah saya nggak kak?? Saya takut jalan sendirian"tanya gue sambil bermimik wajah memohon.

Gue lihat dua orang tersebut mulai saling pandang dan akhirnya

"Oke, kita temenin sambil jalan kita ngobrol² yuk!"ajak salah satu orang tersebut yang pastinya belum gue kenali.

"Oh iya, kenalin gue Sinta salam kenal ya!"

"Dan gue Vio salam kenal!"

"Gue Natalie, salam kenal too"jawab gue dengan senyum paksa.

"Jalan rumah lo harus lewat gang kecil ini ya?"tanya Sinta. Gue denger dari suaranya dia mulai bergetar ketakutan.

Gue langsung aja jawab"lewat gang ini emang kebiasaan gue kak. Tadinya gue nggak mau keluar malem² gini. Tapi gara² gue anak terakhir jadi ya harus ngalah sama yang lain"jelas gue dengan santai.

'Anak terakhir?? Sebeneranya sih gue anak pertama kikikikik. Mau aja lo berdua gue bodohin pake drama kepalsuan gue hahahaha' batin gue.

"Eh Nat, katanya jalan pintas. Ini ternyata jalan buntu"

"Emang"jawab gue.

"Kalian udah masuk perangkap gue hahahahaha"jelas gue dengan tertawa keras.

"Lo gila!!"

"Iya gue gila, kenapa?? Takut sekarang?? HAHAHAHAHA"

"BRENGSEK!! TERNYATA LO MAININ KITA DARI TADI DENGAN DRAMA PALSU LO HAH"sungut si Vio mungkin?.

Gue langsung aja ngelempar salah satu pisau gue kearah kaki ke duanya dan dengan pisau selanjutnya gue lempar ke matanya. And, gotcha!! Gue tepat sasaran.

Setelah itu gue hampiri keduanya udah merosot yang awalnya berdiri menjadi duduk.

Gue cabut pisau gue tampa belas kasih jika seorang psychopath melukai bahkan membunuh orang dengan belas kasih itu sangat tak ada di dalam kamus seorang psychopath.

Gue tusuk² pisau gue ke arah perutnya Sinta. OMG, indah banget. Gue cari kantong plastik yang masih bersih dan mengambilnya. Gue masukkin semua organ² tubuhnya.

Setelah gue cabut jantung Sinta gue udah tau dia udah mati. Gue ambil aja daging²nya dan memasukkannya kedalam kantong plastik yang berbeda.

Abis gue 'main' sama Sinta gue langsung aja beralih ke Vio dan melakukan hal yang sama pada Vio.

'Hahahahaha gue bakal kenyang makan nih daging'

Gue langsung aja pulang karena sekarang udah jam 12 malam.

Setelah gue buka pintu gue lihat ke dalem Mary nggak ada berarti dia lagi dikamar dan tidur mungkin?.

Daging yang tadi gue langsung masukkin ke kulkas sedangkan organ² tadi gue bawa ke kamar. Di kamar gue ada sebuah ruangan yang bahkan tidak di ketahui oleh penghuni rumah ini kecuali makhluk halus yang tinggal disini dan gue.

Gue masukkin oragan² tadi ke dalam toples dan tinggal mengabarkan pada pembeli organ bahwa organ²nya udah lengkap dua orang.

Setelah merapikannya gue keluar dari ruangan tersebut dan langsung segera membersihkan tubuh gue dari darah yang tadi bercipratan ke muka gue dan sekalian membersihkan darah di hodie yang gue pake tadi tinggal besok di laundry setelah bersih semua percikan darahnya.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Natalie Is Psycho (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang