Awan tampak bewarna gelap, seperti ingin turun hujan. Para pengunjung taman sudah sepi. Sekarang hanya ada dua orang yang berdiri di depan kursi putih taman. Saling menatap namun tidak ada suara.
"Berhenti suka sama gue Gerald. " tekan Sandra dengan memejamkan mata. Membuka pembicaraan setelah setengah jam berlalu.
"Siapa lo yang bisa ngelarang gue buat berhenti suka sama seseorang yang gue suka." kata Gerald dengan perasaan hancur.
Sandra hanya diam.
"Apa ada orang yang lo suka? Andrian?"
"Ga, dia itu sahabat gue."
"Kalo gitu alasan lo ga mau nerima gue apa? "
"Gue ga percaya sama seorang cowok yang ngeluarin kata kata cintanya. Semua itu bullshit, ga mungkin seorang cowok itu bilang kata kata cinta sama satu orang cewek aja!."
Gerald menatap tajam Sandra. Sandra yang dilihat seperti itu pun gugup. "Tapi lo suka gue kan? "
Sandra diam, tak bicara sedikit pun. Ia masih ragu akan perasaannya terhadap Gerald. Cowok yang tak pernah absen dari keseharian Sandra.
Gerald memberikan bunga kaktus yang berada di pinggir kursi putih taman itu.Sandra menatap Gerald aneh dan mengambil bunga kaktus beserta pot kecil. "Apa? "
"Ambil terus simpen tu bunga." ucap Gerald.
"Buat apa?"
"Udah, simpen aja! Ga usah banyak tanya. Simpan di tempat yang aman biar ga ada yang ngambil."
"Ih buat apa juga orang ngambil bunga kaktus." jawab Sandra.
"Sebentar lagi akan turun hujan Sandra. Pulanglah!" ucap Gerald.
Gerald pergi meninggalkan Sandra yang masih berdiri sambil melihat Gerald yang pergi menjauh darinya serta sesekali melihat bunga kaktus yang di beri Gerald untuk Sandra.
"Tuh kan dia itu aneh. Bukannya cewek di kasih boneka, cokelat, atau apa kek ini malah di kasih kaktus. Enak juga bunga mawar!" decak Sandra.
****
Sandralara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandralara
Teen FictionSandra menginginkan cinta yang pasti. Gerald memberikan cinta apa adanya. Sandra menginginkan mawar. Gerald memberikan kaktus. Apa yang di inginkan Sandra, Gerald selalu memberikan yang berbeda. Sandra menginginkan Gerald, apakah Gerald akan m...