"Bukannya tugas sahabat itu selalu ada disaaat sahabatnya sedang membutuhkan?"
Seperti hari-hari biasanya, Agatha Milly atau yang lebih akrabnya Milly itu,sedang duduk manis di kursi seperti pengunjung cafe ini dengan ditemani secangkir coffe kesukaannya yaitu Vanilla latte dan matanya yang juga tak lepas dari layar laptop didepannya dan mendengus kesal saat ketikan yang dia ketik kadang kesal.
Merasa haus,Milly mengambil cangkir itu dan menyerup minumannya dengan lembut dan merasakan minuman kesukaannya yang masih sama seperti dirinya pertama kali mencoba minuman itu.
Ditengah dirinya menikmati minuman kesukaannya,tiba-tiba ponselnya yang berada di samping laptop itu berdering, dan menampilkan "Acha" sang sahabatnya yang sudah menemaninya sejak dirinya memasuki bangku SMP hingga sekarang,tak mau membuat Acha berisik atau rewel gara gara dia telat mengangkat telfonnya
Langsung saja Milly mengangkat ponselnya dan memencet tombol hijau yang berarti menerima telepon dan mengapitkan ponselnya diantara telinga kanannya dan pundak kanannya
"Hallo,iya Cha,kenapa?"
"Lu sekarang dimana?"Milly mengerutkan keningnya mendengar suara Acha yang serak seperti sedang menangis itu.
"Gw di cafe langganan kita seperti biasanya Cha"
"Ok,sebentar lagi gw kesana,jangan lupa pesenin minuman buat gw" ucap Acha tak terbantahkan dan langsung mematikan telepon secara pihakYee kebiasaan si Achaondel. Gerutu Milly dalam hati dan segera langsung memesankan minuman untuk Acha nanti.
Tak selang 35 menit, Acha pun sampai di cafe dan duduk didepannya, sambil meneguk minuman yang tadi Milly pesan dan setelah selesai ditaruh lagi gelas itu ditempatnya,
"Huh,leganya""Lu kenapa?" tanya Milly to the point pada Acha, "ha? Gw kenapa?" beo Acha pada dirinya sendiri membuat Milly yang melihat itu mengendus nafasnya kesal lalu menatap Acha sinis
"Gw.serius.Cha"Mendengar suara Milly yang tegas itu membuat Acha menunduk lalu membuka tas kecilnya dan mengambil sekotak bungkus rokok lalu dikeluarkannya
"Seperti biasanya" ucap Acha yang terdengar santai itu sambil menyalakan rokok itu dan mengebul asap rokok itu pelan- pelan, seakan-akan dirinya menikmatinya
"Udah berapa kali sih gw bilang?lu tuh cewek Cha!kalau ada masalah tuh bilang! Jangan pake rokok! Rokok bukan buat masalah lu selesai tapi malah buat lu tambah masalah" protes Milly penuh penekanan
Acha kemudian menatap Milly, Milly tau tatapan itu.sahabatnya sedang terluka, Milly beranjak dari kursinya lalu berganti tempat menuju kursi Acha lalu mematikan rokok Acha tanpa ijin.
Setelah itu,Milly memeluk Acha erat, hingga air mata yang sedari tadi Acha tahan akhirnya lolos juga dan membanjiri pipi mulusnya itu,
"Gw sebenernya bingung Mil,gw harus apa"
Milly tersenyum mendengarnya lalu mengelus lengan milik Acha pelan yang bermaksud menenangkan sahabatnya itu,
"Cha gw selalu disini,gak bakal ninggalin lu,gw bakalan dengerin apapun keluh kesah lu"Acha menghirup nafas banyak banyak dan memperlihatkan senyum paksaannya didepan Milly itu ,"Makasih Mil"
Milly terkekeh lalu mencoba mengelap air matanya Acha "Bukannya tugas sahabat itu selalu ada disaat sahabatnya sedang membutuhkan, bukan begitu nona Acha?" Tanya Milly dengan suara menggelitikan dan berhasil membuat Acha tertawa setelah memdengar suara Milly tadi
"Aaaa... Milly"
"Gitu dong ketawa, lu klau ketawa tambah cantik! bukan nangis aja yang malah makin jelek" gerutu Milly yang mendapat protesan langsung dari Acha
"Apaan sih Mil gak lucu tauk!"
"Emang gak lucu,orang gw gak ngelawak" cibir Milly yang setelah itu membuat keduanya menghidupkan suasana yang lebih menyenangkan dari sebelumnya.
Tbc⚡
Hai hai hai
Gmn dengan part awal?heuummm moga suka ya jangan lupa vote and comment dan jangan lupa follow ig saya @hello.hann
Langsung saya follback hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
BayuMilly
Teen Fiction"Disaat semua menatapku dengan kekaguman hanya kamu yang menatapku dengan kebencian" "sorry mungki yang gw lakuin ini karna gw gak mau lo terluka" "jika dia sumber kebahagiaan kamu kenapa kamu seolah-olah memperlakukanku spesial selayaknya kamu meny...