BAB I

7 1 0
                                    

❤❤ Like and comment yaa, kalau ada keselahan penulisan maafin ya. Masih baru ❤❤

Seperti hari-hari biasanya gadis ini hanya duduk terdiam di bangku taman yang berada di belakang sekolahnya. Dia termenung memikirkan hari-hari yang ia jalani. 

"Ey Ra, yuk ke kelas, udah mo dimulai nih pelajarannya." 

"....."

"CARAOUSELL LILIA..." teriakan gadis yang bername tag Tari.

"Ahh, iya kenapa Tar?" Gadis bernama Cara itu pun terkejut terkejut.

"Ayu kekelas, udah mau dimulai nih pelajarannya." Tari mengajak Cara untuk kembali kekelas.

"Ish kesel deh sama Tari, kebiasaan banget ngangetin orang," Kara mengumpati Tari yang mengagetinya.

"Udah ah males mending pulang deh."

BRUKK..

"Auch.." 

"Anda t idak apa-apa?" Tiba-tiba orang yang menabraknya, mengulurkan tangan untuk membatunya berdiri.

"Oh ya,  gapapa," sambil membersihkan roknya yang kotor.

POV Karel

Brukk

"Auch.." Gadis yang tidak sengaja gw tabrak terjatuh, akhirnya gw berinisiatif membantunya berdiri.

"Anda tidak apa-apa?" Tanya gw sama tu cewe.

"Ah iya gapapa, oh iya maaf saya duluan, " ia berlari  meninggalkan gw yang masih melihat punggungnya yang semakin tidak terlihat lagi. 

"Tapi saat dia berbicara tadi suaranya sangat lembut dan tadi gw lihat mukanya bener-bener cantik. Pokoknya tuh cewe harus jadi milik gw. Tunggu aku sayang, " batin Karel.

"Cepat cari gadis yang bersekolah di SMA Peduli Makmur, namanya Cara. Saya tidak mau tau datanya sudah harus ada malam ini, jangan sampai ada data yang tertinggal." perintah gw pada anak buah gw dari telpon.

Malamnya

"Ini data yang anda minta tuan tanpa ada data yang tertinggal sedikitpun."

"Bagus, awas jika ada data yang tertingal, kau boleh pergi."

"Baik tuan," hormatnya dan pergi dari hadapan gw.

"Hmm..ternyata nama lengkapnya Carousell Lilia, dan dia adalah anak tunggal, " setelah beberapa saat gw baru selesai membaca tentang gadis milik gw ini.

POV KAREL OFF

Setiap minggunya berlanjut

"Kenapa akhir-akhir ini aku ngerasa diikutin ya, ga mungkin cuman perasaan. Tapi jelas ga mungkin ada yang mau nyulik atau ngerampok aku, aku kan gapunya apa-apa. Kecuali aku mau dijual," kata Cara kepada Tari.

"Mungkin perasaan kamu aja  Car, eh tapi semisalnya kamu diculk juga kan kamu cantik ha..ha" Kata Tari sambil tertawa.

"Tari mah biki aku tambah takut aja deh, tapi yaudahlah aku mesti positif thinking aja."

"Yaudah ayu pulang, udah jam pulang ini. Eh, tapi aku gabisa bareng kamu Car hari ini, aku mau nemenin mamaku arisan ya," maaf Tari  kepada Cara.

"Yaudah gapapa."

Akhirnya Cara hanya bisa pasrah dengan pulang sendirian untuk hari ini. Karena ia biasanya pulang bersama Tari naik bus, tapi  yah karena tidak ada Tari sepertinya  ia memilih jalan kaki saja. Lebih hemat uang sih kalau di dalam pikiran Cara.

Tapi ditengah perjalan pulang Cara melihat ada beberapa orang memakai pakain hitam mendekat kearahnya, ia pun yang merasa waspada karena posisinya pun hanya dia sendiri di jalan dengan diikuti banyak orang yang berpakain hitam  dibelakangnya.

Saat posisinya ia sedang melihat orang yang ada dibelakangnya, ada yang membekap hidung dan mulutnya menggunakan kain, hingga kesadarannya pun hilang dengan perlahan. Namun ia sedikit mendengar pembicaraan orang-orang tadi sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.

"Tuan, kami sudah berhasil membawa nona," kata orang satu.

"....."

"Baik tuan, nona akan segera saya antar ke mansion tuan sekarang juga."






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang