1

13 3 0
                                    


30 October 2015



Hari demi hari terus berlalu, ternyata cukup berat menjadi siswi tingkat akhir yang harus siap dengan segala bentuk ujian entah itu ujian pelajaran, ujian praktek hingga ujian hidup yang semakin berat. 

"Cherry aku pulang dulu!" Suara teriakan Hani yang sedang berlari menggema di lorong sekolah.

"Iyaaaa." Jawabku setengah berteriak dan terus melanjutkan langkah kakiku keluar dari sekolah ini. Aku langsung berlari dan terseyum senang saat melihat seorang lelaki tengah menunggu di gerbang sekolah.

Aku memberi back-hug lelaki bertubuh lebih tinggi dariku, "KAK JACOB!" Teriakku dengan senang.

Ya, ia adalah teman masa kecil sekaligus tetangga yang dikenalkan oleh kedua orang tuaku, Bae Jacob. kak Jacob juga punya kakak laki - laki yang tidak kalah tampan bernama Bae Jeff ya, walaupun aku hanya bertemu tiga kali saja karena kak Jeff sibuk mengurus kerjaannya di luar negeri. Sungguh kalau disuruh memilih antara kak Jacob atau kak Jeff, aku pusing. Mereka berdua tampan!

Kak Jacob memutar badannya menghadap diriku dan seperti biasa setiap bertemu denganku, memberi senyum manis ditambah lagi mengacak rambutku pelan. Demi Tuhan jika setiap hari aku bertemu kak Jacob aku bisa saja terserang diabetes. Sejak kak Jacobㅡ yang lebih tua 3 tahun dariku lulus SMA, aku jarang bertemu dengannya. Mungkin hanya sebulan sekali, bahkan 6 bulan sekali karena kak Jacob harus kuliah di luar negeri seperti kakaknya. Jujur aku sangat merindukan sosok kak Jacob yang hangat. Mengingat masa kecil kami dahulu, kak Jacob selalu ada disampingku.

"Gimana sekolahmu, Cher?" Tanyanya sambil merangkul pundakku, menuntunku kearah mobil miliknya.

"Aku pusing aku capek. Bisa ngga aku langsung kuliah aja?" Kak Jacob tertawa pelan mendengar pertanyaanku.

"Ngga, nikmati aja kehidupan SMA-mu yang ngga lama lagi habis" Jawabnya dan mencubit pelan hidungku. Sedangkan aku hanya mengangguk.

"Ayo jalan jalan, lagipula ini hari Jum'at, mau? Kakak kangen sama kamu, Cher."

Kalau ditanya apa aku merindukan kak Jacob, tentu saja aku sangat sangat rindu. Mungkin sewaktu aku masih kecil aku menganggap kak Jacob adalah kakak laki - laki. Tapi saat aku mulai duduk di bangku SMA, aku sudah tidak menganggap dirinya kakak laki - lakiku.







Ya, benar. Aku menyukainyaㅡ tidak, aku bahkan menyayanginya dan mencintainya.










to him: missing you
- to be continued -

to him: missing you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang