"Hiruma-kun.."panggil gadis berambut auburn pada nya."hnn?"hanya balasan itu lah yang keluar dari mulut sang-commander of hell."nanti jadi kan?"tanya mamori dengan muka yang lumayan merah merona."jadi apa nya manager sialan?"hiruma pun balik bertanya."kau kan janji hari ini kita akan pergi ke café dekat taman"gumam mamori."hmmm.mungkin besok atau kapan manager jelek.aku sibuk"ujar sang kapten tanpa melihat sedikitpun kearah mamori."ayolah yo..kau kan sudah janji"pinta mamori manja."kau kan tidak tuli manager jelek.aku ini sibuk kau tau kan sebentar lagi pertadingan melawan hakushu!"bentak hiruma.mendengar hal itu mamori hanya terdiam.air mata pun mulai jatuh dari pipinya.namun hiruma tetap tidak menyadari nya.iya tetap asik bersama vaio putih nya."b..baiklah hiruma-kun,aku pulang dulu"kata mamori sembari terisak."hnn"jawab hiruma singkat.Mamori pun mengambil tasnya dan berjalan keluar klub amefuto itu.melihat nya hiruma menghela nafas panjang."gommen mamori".
"Baka.omae no baka..baka youichi-kun!"gumam mamori sambil menangis.disepanjang jalan mamori masih saja menangis.akibat perlakuan kekasih nya itu.mamori kembali berpikir,kenapa ia mau berpacaran dengan iblis itu.orang yang menyebalkan,tak berperasaan,tukang buat onar dan lain-lain.namun apa yang sedang ia pikirkan terhenti ketika ia melihat mobil berada didepannya."kyaaaaa!!"jeritnya.mamori hanya pasrah karena ia tak dapat menghindar.ia pun menutup matanya.namun ada yang aneh.mamori merasakan sebuah dekapan hangat.ia merasa terlindungi..sangat terlindungi.ketika gadis ber-iris saphire membuka matanya ia terkejut bukan main.hiruma berada dibelakang nya dan memeluk nya sehingga ia tak terluka sedikit pun.namun walau begitu..nasib quarterback devil bat itu berbeda dengannya.kepalanya terbentur trotoar.darah segar pun mengalir dari pelipis nya.tubuh nya pun juga penuh dengan luka akibat terlempar karena menyelamatkan mamori."YOUICHI!!!!"jerit mamori.air matanya tak terbendung lagi."bangun lah you..buka matamu itu..ayolah you..katakan sesuatu"isak mamori sambil menggoyangkan tubuh kapten kesayangannya itu.namun usahanya nihil.tak ada yang terjadi pada pria ber-iris emerland itu.mamori yang panik itupun segera menelfon ambulans.