Taehyung berjalan di koridor sekolah dengan santai. Tangannya menenteng tas kecil yang berisikan buku-buku paket mengingat sekarang ia berada ditingkat akhir maka wajar saja jika ia membawa buku segitu banyaknya hingga tak muat ditas gendongnya. Tak lupa ia menyempatkan diri untuk menyapa setiap siswa yang ia kenali ketika tak sengaja berpapasan.
Matanya berlari kesana kemari menikmati suasana sekolah yang terbilang masih sepi. Seekor burung yang sedang hinggap di salah satu pohon dekat lapangan menarik perhatiannya. Matanya tak lepas menatap burung itu namun kakinya masih setia melanglah maju. Hingga. . .
'Braak'
dadanya menabrak sesuatu. Ia mengalihkan pandangannya. Melihat seseorang tengah terduduk didepannya, meringis sambil mengusap dahi. Dengan reflek Taehyung berjongkok, guna sekedar menanyakan keadaan seseorang yang ia tabrak tadi. Namun seketika ia merasa waktu berjalan melambat saat pandangan mereka bertemu. Taehyung pernah melihat kejadian ini disinetron yang sering ibunya tonton. Tak sengaja bertabrakan dan akhirnya saling jatuh cinta. Taehyung pikir itu hanyalah drama. Tapi sekarang ia merasakan secara langsung dikehidupan nyatanya. Ia bahkan bisa merasakan sekelilih tubuh mereka terdapat bunga-bunga cantik berwarna merah muda.
Taehyung seperti merasa bumi berguncang dengan hebat, atau mungkin itu hanya debaran jantungnya? Ia menggeleng dengan cepat, berusaha mengakhiri imajinasi konyolnya.
'Apa kau tak apa?'
Ingin rasanya Taehyung melontarkan pertanyaan itu. Namun apalah daya bibir tak mampu bergerak, serasa kelu. Apakah ia gugup?
"Ah maafkan aku emm. . . Kim Taehyung?"
Mata Taehyung mengerjap sesaat. Terbesit di otaknya 'kenapa ia tahu namaku?'.
Dan seakan bisa membaca pikiran Taehyung, orang yang terjatuh tadi segera menunjuk nametag milik Taehyung."O-oh? Y-ya Aku Kim Taehyung ehehe"
Taehyung hanya tersenyum kikuk menyadari kelakuan anehnya. Dan detik berikutnya, kedua remaja ini sudah berjalan beriringan. Bukankah tadi mereka berjalan kearah yang berlawanan? Ya, seharusnya memang begitu. Tapi entah apa yang dipikirkan Taehyung, ia memutuskan untuk memutar arah.
"Emm Kau. . . Kau mau kemana? Bukankah kau kelas dua belas IPA 2? Teman-temanku selalu bercerita tentang siswa bernama Kim Taehyung anak IPA dua. Atau Kim Taehyung ada dua disini?"
Taehyung menggerak-gerakkan matanya gelisah. Sebenarnya ia juga tidak tahu ia mau kemana. Bukankah ia seharusnya berjalan ke arah kelasnya.
"Ah tidak, Kim Taehyung hanya ada satu dan itu aku. Ya aku anak ipa dua, tapi sekarang aku akan pergi ke perpustakaan"
Jawab Taehyung yakin. Sedangkan sang lawan bicara terkekeh pelan mendengar jawaban Taehyung.
"Kau bukan anak barukan?"
Taehyung menggeleng dan mengernyitkan alisnya.
"Perpustakaan ada ditempat dimana kita bertabrakan tadi"
"Jinjja? Aku. . . Aku em ak_"
"Apa kau bermaksud akan mengantarku sampai kelasku? Ah. . Aku Jung Hoseok kau boleh memanggilku apa saja. Salam kenal"
Hoseok tersenyum kearah Taehyung yang sedang menggaruk tengkuk kepalanya. Hoseok terkekeh sekali lagi.
"Apa kau sedang gugup Taehyung-ah? Haha kau manis sekali. Dan sepertinya cukup disini kau mengantarku, atau kau ingin mengantarku sampai ke bangkuku? Ah, aku rasa tidak perlu. Sampai jumpa lagi Tae"
Hoseok memasukki kelasnya. Sedangkan Taehyung hanya diam menatap punggung Hoseok.
"Manis? Apa dia tak punya cermin dirumahnya?"