" Aku merasa tidak lama lagi Forehead akan segera berpacaran dengan Sasuke. Benarkan, Sai-kun ?" Ujar Ino sambil menikmati minumannya.
" Kita akan tahu nanti," Sai memandang Ino dan tersenyum manis, " ayo kita pergi, Ino-chan."
><<>><
Sedari tadi mereka terdiam dan hanya alunan musik jazz yang terdengar. Sakura ingin membuka suaranya namun ia mengurung niatnya itu.
" Aku harus mengantarkanmu kemana?" Pertanyaan Sasuke membuat Sakura spontan melihat ke arahnya.
" Dewy apartment," jawab Sakura gugup.
" Kau tak perlu segugup itu denganku," ujar Sasuke ramah.
"Uhm" Sakura mengangguk pelan dan langsung menatap ke arah luar, berusaha menyembunyikan rona merah pada pipinya.
Selang lima belas menit perjalanan mereka akhirnya tiba di sebuah gedung apartment yang sederhana.
" Terima kasih sudah mengantarku, Sasuke-san," ujar Sakura sebelum beranjak keluar dari mobil.
"Hn," Sasuke melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.
Sakura menatap kepergian Sasuke sebelum akhirnya masuk ke dalam apartment.
Ting ... Lift terbuka setelah mencapai lantai 3. Sakura melangkahkan kaki jenjangnya menuju apartmentnya. Ia merogoh sakunya dan mengambil kartu untuk membuka apartment yang bernomorkan 32 itu.
Hal yang dilihatnya adalah lampu yang menyala, ia menduga jika Hinata telah berada di dalam.
Dia langsung mencari sosok sahabatnya itu. Ya, Sakura, Ino dan Hinata telah bersahabat sejak kecil. Hanya saja Sakura dan Hinata tinggal bersama karena mereka berdua tak memiliki keluarga, lain halnya dengan Ino yang tinggal dengan kedua orang tuanya.
Aroma sedap yang tercium di indera penciumannya membuat Sakura langsung melangkah ke dapur. Terlihat Hinata yang memakai apron dark blue sedang sibuk memasak steak.
" Kapan kau tiba Hinata-chan?" Hinata yang kaget dengan kehadiran Sakura hampir menjatuhkan penjepit di tangan kanannya namun ia dapat menguasai kekagetannya itu.
" Kau hampir membuatku serangan jantung Sakura-chan."
" Gomen," cengir Sakura tak bersalah, " jadi kapan kau sampai disini ?" tanya Sakura kembali.
" Saat menelponmu aku sudah berada disini, Sakura-chan."
" Begitu ..," Sakura mengangguk pelan dan beranjak menuju kamarnya, "aku akan mandi sebentar."
Setelah mandi dan mengenakan piyama berwarna pink, Sakura menuju ruang makan. Ia bisa melihat Hinata dengan piyama peach sedang menunggunya.
" Ayo makan, Sakura-chan." Sakura mengangguk pelan dan langsung duduk berhadapan dengan Hinata. Mereka makan dalam diam.
><<>><
" Bagaimana kencanmu dengan pria itu, Sakura-chan." Tanya Hinata saat memasuki kamar Sakura, terlihat Sakura terperanjat kaget namun dengan cepat menutupinya dengan melanjutkan kegiatan menyemil eskrim di tangan kirinya.
" Eh, kau tahu darimana ? Dan juga aku belum berkencan dengannya kok," ujar Sakura menyembunyikan rona merah dipipinya.
" Kita kan bersahabat, pastinya aku tahu dong, Saku. " Hinata tersenyum usil pada Sakura dan mengambil tempat tepat disamping Sakura yg sedang terduduk diatas kasur.
" Pasti Pig yang memberitahumu kan Hinata, dasar si tukang gosip."
Hinata terkekeh pelan, " katamu tadi belum berkencan jadi nantinya kalian akan berkencan kan, Sa ku ra - chan?" Ujar Hinata menggodanya.
" Ne Hinata, kau terus menggodaku." Sakura merenggut kesal terhadap sahabat baiknya itu.
" Jadi siapa pria itu dan bagaimana rupanya? Aku jadi penasaran pada pria yg berhasil membuat Sakura-chan merona begini. "
" Namanya Sas.."
Tercium aroma gosong dari kue brownies yang dibuat Hinata dan dengan cepat ia bangkit dari duduknya menuju ke dapur, " kyaaa, aku lupa dengan brownies yang kupanggang. Nanti baru kita lanjutkan yah Sakura-chan."
Sakura hanya menggeleng pelan dengan kelakuan sahabatnya itu yang bisa dibilang sangat suka meninggalkan sesuatu yang dimasaknya. Untung saja apartment mereka tidak sampai terbakar dibuatnya. Sambil mencicipi eskrim chocolate miliknya, Sakura pun membayangkan pertemuannya tadi dengan Sasuke.
" Apa yang kupikirkan? Aku merasa tidak pantas dengannya. Dia seperti pahatan sesosok dewa sedangkan aku... huft~ tapi tidak salah kok untuk memulai. Ayo kita coba, Sakura." Ujarnya menyemangati diri.
~tbc~
Mohon pendapatnya, minna-san 😘😊
Maaf yah, baru dilanjut. Karena kesibukan sebagai mahasiswa hihi😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice My Regret
FanfictionKisah Sakura yang bimbang antara menggugurkan dan mempertahankan kandungannya.