REMAKE NOVEL : SLEEP WITH THE DEVIL-ENDING

959 56 19
                                    

Wajah Hyukjae tampak sedih sekaligus kuat membalas tatapan Donghae yang membara.

"Aku tidak bisa hidup hanya sebagai boneka pengganti seseorang. Aku juga punya kepribadian sendiri dan aku lelah."

Kemarahan Donghae yang semula menggelegak langsung surut mendengar perkataan Hyukjae. Kenapa Donghae tidak menyadarinya? Yang diinginkan Hyukjae hanyalah pengakuan bahwa dia bukanlah pengganti Spencer. Hanya itu. Dan Donghae bodoh karena selama ini tidak
menyadarinya. Baiklah, jika memang itu yang diinginkan Hyukjae, dia akan memberikannya.

"Ikut aku,"

Donghae mengambil tangan Hyukjae dan membawanya keluar kamar, dia setengah menyeret Hyukjae yang kebingungan menuruni tangga, langsung menuju sayap kebun mawar itu. Sayap rumah dimana lukisan Spencer terpasang rapi di balik pintu bernuansa emas. Para pelayan tampak mengintip mendengar keributan itu, bahkan Hangeng juga muncul dari depan dengan waspada. Tetapi kemudian
langsung mundur ketika menyadari bahwa Donghae membawa Hyukjae ke sayap rumah itu.Donghae berhenti menyeret Hyukjae ketika mereka berada di pintu kamar emas itu.

"Kau ingin jawaban bukan?"

Donghae melangkah masuk dan kemudian keluar lagi sambil membawa lukisan Spencer yang semula tergantung di dinding. Lalu melangkah dengan langkah berderap marah meninggalkan Hyukjae.

Dengan segera Hyukjae mengikutinya, ingin tahu apa yang akan dilakukan Donghae kepada lukisan itu. Donghae melangkah ke halaman belakang, membanting lukisan itu di tanah, dan ketika Hyukjae menyadari apa yang akan dilakukan oleh Donghae, semuanya sudah
terlambat.

"Jangan!"

Terlambat. Donghae sudah melempar api ke lukisan itu, dan dalam sejejam api itu sudah membakar kanvasnya yang rapuh. Seluruh lukisan Spencer yang sedang hamil muda dan tersenyum itu habis menjadi arang tipis yang kehitaman dilalap oleh api yang begitu ganas. Hyukjae berdiri terpaku menatap sisa pembakaran itu dan menoleh menatap Donghae dengan bingung.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Karena—"

Donghae tiba-tiba meraih Hyukjae dan merenggutnya ke dalam pelukannya. Ciumannya kasar sekaligus mendamba, penuh gairah. Bibir Donghae melahap bibir Hyukjae seolah-olah akan mati kalau tidak mencecapnya. Lidahnya menjelajah dengan bergairah, mencicipi seluruh rasa manis Hyukjae yang sudah lama tidak dicecapnya. Donghaememuaskan kerinduannya, amarahnya, dan rasa frustrasinya dalam ciuman itu. Sebuah ciuman menggelora yang hanya dilakukan oleh pasangan yang luar biasa merindu.Ketika Donghae melepaskan ciumannya yang membara itu, tubuh Hyukjae lemas hingga Donghae harus menopangnya. Dengan gerakan tegas, lelaki itu mengangkat dagu Hyukjae dan menghadapkan ke arahnya.

"Karena nyonya Lee, aku mencintaimu, sungguh mencintaimu, sebagai Lee Hyukjae yang menjengkelkan dan keras kepala yang selalu menentangku," Donghae melumat bibir Hyukjae yang menganga takjub dengan penuh gairah.

"Kau tersimpan di hatiku," dengan lembut Donghae membawa tangan Hyukjae ke dadanya.

"Hati ini dulu sudah ku buang jauh-jauh ke dasar, tapi kau membawanya ke permukaan lagi dan meletakkan dirimu di sana. Aku tidak bisa mengeluarkanmu dari sana setelahnya,"

Donghae menatap lukisan yang sudah terbakar habis itu,

"Aku pernah mencintai Spencer sebelumnya. Tetapi sekarang, dia hanyalah kenangan yang harus kuhormati. Hanya itu. Cintaku kepadanya sudah pergi pelan-pelan seiring berjalannya waktu, dan kutegaskan padamu nyonya Lee, aku memperisterimu bukan karena kau harus menggantikan siapapun, aku memperisterimu karena aku mencintaimu, dan ternyata kita sangat cocok di ranjang merupakan bonus."

"Donghae," pipi Hyukjae memerah, berusaha menahan Donghae mengucapkan kata-kata vulgar yang lebih parah. Mereka ada di ruang terbuka dan Hyukjae tahu para pelayan yang terkejut dengan kehebohan itu sedang berkumpul di sudut-sudut, berusaha menguping dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SLEEP WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now