Kata Orang

10 0 0
                                    

"Kamu tahu tidak bahwa rumahmu ini dulunya ada anak kecil yang meninggal di bak mandi".

"Akh, masa sich?!"

Memasuki tahun ajaran baru, Aku pindah rumah dikarenakan orang kaya ingin lahan daerah rumahku menjadi pusat pembelanjaan.

Rumah yang kutinggal sekarang, rumah yang kecil, dibanding rumah yang sebelumnya, hanya memiliki halaman yang lebih lebar, ada dua pintu, pintu kiri untuk kebelakang, dijadikan tempat kerja Ayahku dan pintu kanan untuk rumah yang kutinggal. Dibelakang ada pintu keluar, bisa menghampiri rumah sepupuku, kami bertetangga.

Melihat halaman rumah ada potongan pohon yang sudah ditebang, hanya belum akarnya tercabut, hal tersebut tidak menjadikan sebuah ke-ngerian. Tapi katanya, pohon tersebut tidak boleh ditebang, karena sebuah kramat, pada akhirnya ditebang juga dan dijadikan bak isi ulang air.

Terjadi dejavu, aku melihat banyak orang datang dan duduk bersilah dan mengucapkan doa, "apakah karena rasa syukuran atas rumah baru yang kami tinggal atau untuk pengusiran setan atau roh-roh yang menjadi penghuni dirumah ini?", sambil aku melangkah menaik anak tangga, aku melihat sosok wanita bergaun merah berterbangan melayang diatas mereka yang sedang berdoa. Yang kulihat seperti tampak biasa saja, dan yang kulihat diriku sedang menaiki anak tangga seperti sosok kejadian akan terjadi di tahun berikutnya, karena tangga rumahku yang sekarang tepatnya tidak seperti yang kulihat itu.

Tidak ada yang kutakutkan selama aku tinggal dirumah ini, tahun demi tahun kulewati.

Hanya perkataan sepupu tentang siapa yang meninggal dan bagaimana meninggalnya dan pohon yang sudah ditebang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark in my LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang