LAPAR dan SADAR

1 0 0
                                    


Hijau terlihat makin semu saja
Dedaunan didepan kian menghitam kala kutatap seiring senja
Udara kotor, engap gerah suasana kota
Aku sendiri termenung diseberang garasi
Menyesap demi sesap asap berteman ampas kopi
Tubuh yang kian lelah suasana pahit
Terkenang getir kegagalan yang pernah menghimpit
Panas badan luar dalam seakan harapanku menyempit
Di tanah pelarian aku lapar
Hanya keramik dan tembok putih yang ada tuk sekedar ku bersandar
Terancau pikir akan rindu yang membesar
Tapi,  terimakasih untuk pukulan yang justru buat ku tersadar
Mempersiapkan ku kelak jika jadi orang besar.

Man, Bogor 300818.

CORET HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang