Hal.4

19K 1.8K 269
                                    

Tau cara menghargai karya orang lain kan?😊 tinggal klik bintang di pojok kiri bawah gak susah kan ya~




"Eunghh.."

"Sudah puas tidur sleeping beauty?"

Seseorang yang dipanggil sleeping beauty itu hanya mangulat di ranjang dengan mata yang masih terpejam.

"Ukh!" Sleeping beauty itu dengan sekejap bangun dari ranjang dan berlari kearah kamar mandi. Dengan sebelah tangannya yang menutupi mulutnya.

'Hoekk!'

Sebuah tangan terjulur memijat tengkuknya dengan teratur, sementara dirinya masih mengeluarkan seluruh isi perutnya.

"Ukh jeno-ya.. mual sekali.."

"Salahmu." Balasnya datar, namun dengan telaten dirinya membasuh mulut Haechan lalu mengelapnya dengan handuk yang selalu tersampir di dekat wastafel.

"Jeno-ya~ haechanie lemas sekali~ seperti tidak punya tulang~" Jeno memutar bola matanya malas saat mendengar penuturan manja yang dibuat-buat itu.

Dan dengan terpaksa Jeno menggendong ala koala si sleeping beauty Haechan menuju ranjangnya kembali.

"Sepertinya ini bukan efek hangover, karna pandanganku masih buram." Haechan menggumam dengan mata terpejam dan kepala yang bersandar pada bahu Jeno.


Ini bukanlah yang pertama kalinya kejadian ini terjadi. Sudah terhitung sejak setahun yang lalu Haechan mengkonsumsi barang seperti itu. Lebih dulu Haechan dibandingkan Jeno yang mengkonsumsi barang haram namun menimbulkan efek yang luar biasa dan efek samping yang tidak mengenakan.


Dengan lembut Jeno membaringkan Haechan ke ranjang lalu ia memegang lengan Haechan untuk memastikan.

"Hm ya, tubuhmu masih mendingin." Lalu menyelimuti Haechan dengan benar, "Tidurlah kembali, jika kau butuh sesuatu panggil aku. Maaf tidak bisa menemanimu karna masih ada hal yang harus aku selesaikan."

Setelah mengatakan itu dengan balasan deheman dari Haechan, ia keluar dari kamar bos manisnya itu.

💀🔫

"Mark, Taeyong hyung ingin kau segera menyusulnya ke Paris."

"Hm."

Seseorang yang di panggil Mark itu tetap fokus pada buku yang terlihat usang di tangannya. Terlihat tidak begitu memperdulikan seseorang dengan suara berat yang sedang berbicara padanya.

"Jangan hanya 'hm' saja, ia ingin hari ini juga kau berangkat."

"Kau gila?!" Pekik Mark.

Pupil matanya yang hitam pekat sedikit membesar karna terkejut.

"Bukan aku yang gila! Aku kan hanya menyampaikan tugas saja padamu." Si lawan bicara yang tidak terima pun ikut memekik dengan suara beratnya.

"Lagipula kau hanya tinggal menurutinya saja. Tidak ada yang salah di Paris, disana lebih nyaman." Lanjutnya.

"Jika saja tidak ada wanita gila itu aku tidak akan keberatan untuk kembali ke Paris."

COLD BLOOD | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang