(Prolog)
Beberapa embun menetes didedauan hijau yang tumbuh diatas tanah didalam hutan itu, daun-daun basah itu tersapu oleh kaki Sasuke ketika ia menjejaki rumput dan berputar-putar diatasnya.
Kepalanya menengadah, memperhatikan dengan seksama sekelilingnya, anak-anak sungai, pohon-pohon tinggi nan besar lagi tua, kupu-kupu putih yang beterbangan, udara yang benar-benar sejuk.
Sasuke terperangah, terkagum melihat betapa indah pemandangan disekelilingnya, seperti berada ditengah hutan belantara, sangat menakjubkan.
Dua telapak kaki tanpa alas itu melangkah maju tanpa tau harus menuju kemana, kondisi tanah yang gembur membuatnya terasa lembek dan kotor ketika dipijak. Ditelusurinya terus seluk beluk tempat yang Sasuke asumsikan sebagai hutan belantara, sejauh kakinya melangkah, tak ada satupun permukiman ia temukan, ia juga tak berpapasan dengan satupun orang, hingga akhirnya ia menemukan suatu tempat yang membuatnya penasaran yaitu sebuah gua.
Tanpa pikir panjang, Sasuke masuk ke mulut gua dengan hati-hati, lembab adalah kondisi pertama yang ia rasakan ketika berada didalam gua, ukuran gua tidak besar namun juga tidak sempit, namun cukup besar untuk ukuran tubuh remajanya, tapi semakin jauh kedalam maka ukuran gua akan semakin besar. Tetes demi tetes air senatiasa berjatuhan dari stalaktit gua, terkadang akibat kondisi gua yang sunyi, tetesan air yang mengenai bahu Sasuke membuatnya terkejut setengah mati.
Sasuke berjalan tanpa henti, kakinya tak ingin dihentikan meski ia sangat bingung dan awas dengan keadaan mencekam disekitarnya, sampai pada titik dimana gua terasa sangat gelap, mungkin dirinya telah masuk terlalu dalam, sehingga bisa mencapai lokasi gua yang tidak bisa disentuh oleh cahaya dari luar. Benar-benar gelap jika harus melihat menggunakan mata normal manusia, namun entah mengapa saat ini Sasuke masih dapat melihat dengan jelas kondisi disekelilingnya, bahkan sangat jelas.
Sasuke mendapati aliran sungai yang jernih dengan ikan-ikan kecil yang berlompatan, berlomba menciptakan riak dan gelombang ringan di air, ketika mendekati permukaan air pun, Sasuke bisa melihat pantulan dirinya sendiri walau kondisi gua sangat gelap.
Sasuke tiba-tiba bingung dan mengucek matanya sendiri, ia bingung ketika melihat refleksi dirinya sendiri di air, ia berpenampilan berbeda, memiliki mata biru muda cerah layaknya es dan mengenakan jubah berwarna biru malam yang menutupi seluruh bagian tubuhnya, ia tidak pernah berpenampilan seperti itu sebelumnya.
"A, apa-apan ini?"
Chak chak chak!~
Ratusan kelelawar tiba-tiba beterbangan dari langit-langit gua, membenturkan dirinya sendiri pada Sasuke hingga mengeroyokinya. "Akh! Pergi! Pergi!" pekik Sasuke membuat suara-suara yang semakin membuat kelelawar-kelelawar itu beringas karena merasa terganggu.
Sasuke pun berusaha menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan berpura-pura mati dengan bertelungkup ditanah, untuk mengelabui kelelawar-kelelawar yang terus berusaha mencabik-cabik kulitnya.
Sasuke merasa lega ketika merasakan tidak ada lagi sentuhan dari kelelawar, lalu bersiap untuk bangkit, tapi... sebuah lapisan tebal es tiba-tiba saja menghalangi pergerakannya.
Sasuke membelalak lebar, "Sial, apa ini? Ugh... dari mana asalnya?" Sasuke mengutuki apa yang terjadi padanya. Tubuhnya benar-benar bergetar saat ia tau dirinya telah dikelilingi dinding es yang menyelimuti tubuhnya. Ia seperti berada dalam kepompong es dengan oksigen yang tipis.
"Tolong!" sebanyak apapun ia berteriak, takkan ada satupun yang mendengar jeritan itu diluar. Bahkan kelelawar yang tadi menyerangnya pun tak bergeming dari tempatnya bergelantung.
"Ekh!" Sasuke mencekat, ia tiba-tiba tidak bisa bernafas. Aneh sekali oksigen menipis dengan sangat cepat!
"Si-sial!" Sasuke sontak menempelkan tubuh kedinding es. Tanpa pikir panjang ia berusaha mencairkan es dengan panas tubuhnya.
Usahanya tidak sia-sia, es mencair perlahan, membasahi sebagian besar tubuhnya. Sampai akhirnya tercipta lubang seukuran tubuhnya, ia bergegas keluar dan juga keluar dari gua aneh itu menggunakan sisa tenaganya.
...
07:12 AM
Sasuke mengerjap, memperhatikan jendela kamarnya yang sebagian ditembus oleh cahaya matahari.
"Jadi, tadi hanya mimpi... " gumamnya pelan.
Sasuke mengusap keningnya yang penuh keringat. Meski hanya mimpi, namun mimpi itu nampak nyata dan mampu menguras tenaganya, sampai-sampai ia merasa sangat kelelahan ketika terbangun.
[ TBC ]
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nightmare World
FantasyAda sebuah dunia spesial yang diberi nama Dunia Mimpi Buruk, dunia ini berada didalam alam bawah sadar manusia dan ditinggali oleh makhluk-makhluk ajaib bernama Aidvee. Sasuke terbangun didalam dunia baru itu dan tidak bisa mengenali siapa dirinya s...