Kick Out & Something Weird

39 0 0
                                    

"Bagaimana kau bisa tahu nama tengahku?"

Gadis berambut pirang itu tidak menjawab. Dirinya malah bangun dari posisi duduknya di bath up dan berjalan keluar kamar mandi tanpa peduli pada Mark yang nampak  dengan wajah bodoh.

Apa aku baru saja dikacangi?
Wah.

Dug Dug Dug

Terdengar suara berisik dari kamar Mark, Mark seketika tersadar bahwa gadis aneh itu kini berada di kamarnya. Mark pun segera keluar dari kamar mandi untuk mengecek kamarnya.

"What the f---"

Gadis aneh itu.
Melompat-lompat di pulau kapuk kesayangan Mark, seakan-akan pulau kapuk itu adalah trampolin.

dan lihatlah kakinya kotor itu, terdapat pasir-pasir dan daun basah, astaga! Mark baru ganti seprai kemarin! Masa iya dia harus ganti lagi, ayolah laundry seprai itu pakai uang.

Mark benci buang-buang uang.

"Bisakah kau berhenti?! Itu untuk tidur bukan untuk lompat-lompat! Kalau ingin seperti kodok lebih baik kau ke sawah saja!"

Mendengar suara Mark, gadis itu menghentikan tindakan lompat-lompatnya. Kini gadis itu duduk di bibir kasur Mark sambil memperhatikan seisi kamar Mark.

"Begini ya rasanya punya kaki"

Kroekk

Terdengar suara dari perut si gadis, dia pun mengusap perutnya sambil melihat ke sekeliling.

"Tubuh manusiaku perlu bahan bakar" ucap gadis itu lalu berjalan mendekati pintu dan keluar dari kamar Mark.

Membuat Mark makin yakin bahwa gadis itu bukan hanya aneh, tapi sinting.

"Oh Man, Ibu kost akan membunuhku kalau tahu ada seorang gadis di kamarku!"

Mark berjalan keluar kamar, berniat menyusul.

Sepasang telinganya menangkap suara berisik dari arah dapur, dia pun segera melangkahkan kaki ke sana.

Kedua bola matanya membulat ketika melihat gadis aneh itu sedang memakan cheese cake milik Mas Doy.

Bisa gawat kalau Mas Doy tahu.
Mark sudah kapok diceramahi oleh pemilik warmindo langganan para pelajar itu.

Mas Doy ini memang suka sekali menyimpan berbagai macam makanan kulkas, ingatannya sangat kuat. Jadi, jika ada secuil yang hilang pun dia akan tahu.

"Ini apa? Rasanya sangat lezat"

Bukannya menjawab, Mark langsung menarik tangan si gadis dan menyeretnya ke pintu keluar kost.

Nampaknya laki-laki itu belum menyadari bahwa kini kostnya benar-benar sepi.

"Kau lebih baik pergi, sebelum aku benar-benar lapor polisi"

Mark memperhatikan tubuh si gadis yang hanya dibalut handuk kimono lalu berdecak.

Mark memang kesal pada gadis aneh itu, namun Mark tidak bisa menyingkirkan rasa kemanusiaannya.

Mark pun pergi ke kamarnya, mengambil kaos dan celana.

"Nih pakai"

Gadis itu mengambil pakaian yang diberi Mark dengan ragu. "Jadi ini celana ya"

Gadis itu langsung melepas handuk kimononya di depan Mark dan memakai celana pemberian Mark, membuat kedua mata Mark melotot nampak ingin keluar.

"OH MY GOD. Harus banget pake bajunya didepanku?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ESCAPADE [23+1] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang