Kau bahkan tak berniat untuk bergerak, setelah aku telah lama lelah, kau hanya diam. Kau keras. Kau beku. Kau dingin. Sedangkan aku hanya sebuah harap. Yang tak akan bisa melunakkanmu, mencairkanmu, bahkan menghangatkanmu. Kau tau pasti semuanya. Hanya saja kau tak bertekad. Ku akui kau mampu untuk berbalas budi namun tak mampu berbalas hati. Tak ku sangka diammu benar-benar diam. Diam yang benar-benar diam.
12.30