Blood 5

242 18 3
                                    

" hyung aku ingin minta izin untuk latihan jam 8 pagi ditempat biasa" ucap v pada suga yang sedang mengunyah makanan sarapan paginya. " apa aku boleh ikut ?" tambah jimin pada mereka berdua, keduannya menatap jimin dalam diam, " tak seperti biasanya, kau kan selalu pergi tanpa pamit padaku" jawab suga acuh tanpa menghentikan kegiatan makannya. " jadi kau mengijinkannya ?" tanya v meyakinkan, suga mengangguk kecil " kecuali kau jim!" tambah suga membuat jimin mempoutkan bibirnya kesal. " tak apa lain kali saja chim " sahut v dengan senyum kotaknya. " chim ?" bingung jimin mendengarnya. " bolehkan ?" tanya v dengan kikuk. " terserah kau saja" jawab jimin malas.
Suga keluar dari kamarnya dengan memakai pakaian serba hitam membuat jimin menyengrit bingung. " siapa yang meninggal ?" tanya jimin padanya " kau kira pakaian serba hitam hanya untuk pergi melayat hah ?" mendengar jawaban suga jimin hanya tersenyum kikuk. " jadi kau mau pergi kemana hyung ?" tanya jimin lagi
" bukan urusannmu " jawab suga dingin
" apa aku boleh ikut ? Aku bosan disini terus " pinta jimin
" untuk apa aku membawamu " jawab suga sambil berjalan mengarah keluar
" oh ayolah suga hyung, aku tak biasa ditinggal sendiri" rayu jimin
" bukannya nanti kalau mati akan sendiri juga " jawab suga tanpa menghentikan langkahnya
" ini bukan pasal mati hyung, aku bosan dirumah ini sendirian, jadi apa boleh aku ikut? " tanya jimin lagi dengan binar kedua matanya. Suga malas melihatnya akhirnya dia mengangguk memgiyakan. " yasudah ganti dulu bajumu aku tunggu dimobil " titahnya yang dijawab dengan anggukan semangat dari jimin.

" ahh suga hyung kau sudah siap untuk tampil hari ini ?" tanya seorang namja berambut silver dengan gaya curly dan tak lupa pakaian yang berwarna sama dengan yang dikenakan suga tapi namja itu terlihat lebih tinggi diantara jimin dan suga. " memangnya kalian mau menampilkan apa ?" tanya jimin sontak membuat atensi namja itu mengarah padanya.
" wah manisnya, siapa dia hyung ?" tanya namja itu sambil mencubit kedua pipi milik jimin. Suga tidak menanggapinya, " apa dia pacarmu ? Atau dia tunanganmu ? Ahh tidak mungkin juga kalau dia tunanganmu, mana ada yang mau menjadi pendamping seseorang yang dingin dan bergaul dengan orang lain juga malas" ujar namja itu lagi.
" jika aku malas bergaul mana mungkin aku bisa bertemu denganmu pabbo " jawab suga dengan sifatnya.
" benar juga lalu siapa dia hyung ?" tanya namja itu keukeuh.
" dia anak teman appaku" jawab suga menyesap kopi milik namja itu yang belum tersentuh pemiliknya.
" kau ini..kalau mau tinggal pesan saja, jangan ambil milik orang lain" kesal namja itu, ia kembali menatap jimin " aku kim namjoon, jika dipanggung namaku rapmonster kau boleh memanggilku dengan nama apapun yang kau suka " kenal namja tinggi itu yang bernama namjoon.
" bagaimana dengan monie hyung ?" tawar jimin dengan ragu.
" aigo manisnya, aku setuju tapi kenapa pakai hyung ?" bingung namjoon.
" sepertinya kau lebih tua dariku hyung, dan mungkin nomor yang tertera dilabel cafemu itu tahun lahirmu iya kan ?" tebak jimin membuat namjoon berdecak kagum. " wah kau pintar sekali minie " ujarnya sambil mengacak sjrai jimin lembut. " aku ketoilet dulu " ujar suga dengan beranjak berdiri dari kursinya.
" kau tinggal bersamanya ?" tanya namjoon sambil menatap jimin
" ya aku tinggal bersama suga hyung dan v karena appaku menitipkan aku pada mereka berdua " jawab jimin tanpa ragu
" memangnya ada appa dengan appamu? Sampai-sampai ia menitipkanmu pada mereka berdua ?" tanya namjoon lagi dengan penasaran
" appa sekarang ada dijepang karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan" jawab jimin lagi
" yakin appamu pergi kesana ?" tanya namjoon lagi membuat jimin bingung dengan pertanyaannya.
" maksud hyung ?" tanya jimin penasaran
" sejak kapan kau jadi banyak bertanya hah ?" sahut suga membuat namjoon menghentikan niatnya menjawab. " lebih baik kau buka cafenya ini " tambah suga.
" ah benar juga, minie apa bisa kau membantuku ?" pinta namjoon
" membantu apa ?" tanya jimin
" kebetulan suga hyung membawamu kesini, apa kau bisa menjadi kasir untuk hari ini saja? Soalnya penjaga kasirku sakit jadi ia tak masuk kerja hari ini" jawab namjoon berterus terang, jimin menoleh pada suga dan " terserah suga hyung " ujar jimin, namjoon beralih memandang suga dengan memohon " ayolah suga hyung, aku tak bisa bekerja jika tak ada yang menjaga kasir dan melayani pelangganku " pinta namjoon dengan wajah penuh harap " baiklah, dan tolong kau jauhkan wajah menyedihkanmu dariku !" jawab suga dengan memandang geli wajah rekannya itu. " ah gomawo hyung kau memang yang terbaik" ujar rapmon senang
" kau tahukan apa yang harus kau kerjakan ?" tanya namjoon pada jimin
" tentu " jawab jimin simpel.

" dimana letak toiletnya ?" tanya seorang namja bertopi hitam serta pakaian berupa jacket dan celana jeans hitam, " dari sini kau masuk pintu itu lalu belok ke kiri disitu letaknya" jawab jimin sambil menunjuk pintu yang dimaksud.
" apa kau bisa mengantarku ?" pinta namja itu tanpa bertatap muka dengan lawan bicaranya
" maaf tuan saya tidak bisa meninggalkan tempat kasir ini, lagipula kau kan namja" jawab jimin tak begitu peduli. Namja itu berjalan dan memasuki tempat kasir jimin dan menarik pergelangan jimin dengan kasar " yakk !! Apa kau tidak punya sopan santun, aku menolak karena ada pekerjaan yang tak boleh aku tinggalkan jadi lepaskan aku tuan " pinta jimin sambil mencoba melepaskan genggaman namja itu. Tapi namja itu hanya diam tak memperdulikan jimin ia malah membawa jimin menuju toilet.
Brrakk
Tubuh jimin terhempas kedinding akibat dorongan namja itu ketika hendak protes kini sebuah tubuh tegap mengungkungnya, jimin terngiang kejadian kemarin malam akibat ulah namja pucat itu, jantungnya berpacu dua kali lebih cepat karena ketakutan, " maaf tuan bisakah kau menyingkir ? Dengan sedikit keberanian jimin bertanya, tapi bukanya mendengarkan namja itu kini merapatkan tubuhnya pada tubuh mungil jimin dan menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher jimin dan mengendus disana, karena terpaan nafas namja itu jimin bergidik ngeri dan mencoba mendorong tubuh tegap itu dan akhirnya dia berhasil menjauh dari namja itu " apa yang kau lakukan pabbo!, bisakah kau berperilaku sopan pada orang yang bahkan orang itu tak mengenalmu" oceh jimin tak terima diperlakukan seperti itu apalagi mereka sama-sama namja. Namja itu hanya diam dan terus menunduk tak menampakan wajahnya sama sekali. Jimin semakin kesal karena pertanyaannya tak kunjung dijawab. " apa yang sebenarnya kau inginkan hah ?" tanya jimin dengan nada marahnya namun lagi-lagi namja itu hanya terdiam tanpa ada niatan untuk sekedar menatapnya atau untuk menjawab pertanyaan, namja itu berjalan kearah jimin " berjalan selangkah lagi aku akan teriak " ancam jimin berhasil membuat langkah namja itu terhenti, jimin sedikit lega.
Krriett
" Jim kau dimana ?" pintu depan toilet terbuka bersamaan dengan suara namjoon yang memanggil jimin, jimin menengok kearah sumber suara " kau milikku " belum sempat ia berjalan kearah namjoon namja itu berbisik tepat ditelinga jimin kemudian ia keluar dengan santai. Jimin seketika terdiam mendengar ucapan dingin yang penuh penekan itu.

TBC

ANNYEONG READERS ?
Tak bosan-bosannya saya ucapkan terima kasih pada kalian semua yang sudah memberi dukungan cerita nii walaupun tak ada satupun yang mau komen tentang cerita nii maupun apa kek 😁😁😁 bercanda aku cuma bosan pas liat dikolom komen sepi-sepi gimana gitu😂😂😂 mungkin pada males jari kali yah? Tapi gak papa deh yang penting para readers masih mau baca cerita nii😊😊😊
Gomapda chingu😘😘😘
See you again the next chapter pai...pai...🙋🙋🙋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang