Senin, 22 oktober 2018
"A.. Aku mencintaimu, Ra." - Kartika
"A..a..apa maksudmu?" - Baskara
"Aku mencintaimu Putra Baskara." - suara Kartika sedikit meninggi
"Tapi ini tak mungkin Kartika. Selama ini kita sebagai sahabat baik - baik saja bukan?" - Baskara
"Tapi apakah tak mungkin jika rasaku melompat jauh dari kata itu?" - Kartika
"Tapi aku tetap tak bisa. I wanna you and me just friend." - Baskara
Kartika sebisa mungkin tak menangis. Hatinya mencelos begitu saja. Bagaimana mungkin ia bisa selemah ini?
"Masih saja perasaanku nakal, bermain - main melebihi yang semestinya. Mencintai sahabat sendiri bahkan aku melupakan Cinta untuk diriku sendiri." - gumam Kartika dalam hatinya.
Baskara terlihat frustasi dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Melihat Kartika sekilas, hatinya seperti berkeping - keping.
Baskara PoV
Kudengar Kartika terisak, hatiku sangat sakit. Melihat wajahnya yang memerah, matanya yang sembab membuat hatiku seperti teriris. Gadis yang selama ini aku jaga, sebagai sahabat, aku juga menyayanginya. Tapi apa yang membuatnya mencintaiku? Bahkan selama kita berteman bertahun - tahun lamanya, dia terlihat biasa saja.
Aku menariknya dalam pelukanku. Terasa kemeja yang kupakai menjadi basah oleh air matanya. Hatiku semakin sakit. Tak ada pembicaraan diantara kita, Kartika masih terisak. Aku mengecup pangkal kepalanya.
"Sutt, kamu jangan nangis lagi." Aku mengelus kepalanya.
Author PoV
Kartika hanya diam, tapi sekarang suasana sedikit tenang. Kartika sudah berhenti menangis. Baskara menyeka air matanya. Kartika sempat beranjak dan ingin melepas pelukan Baskara. Tapi Baskara memeluknya semakin erat. Sembari sesekali mengecup pangkal kepala Kartika.
"Biarkan kita dalam posisi seperti ini." - Baskara.
"Aku harus pergi, biarkan aku sendiri." - Kartika
"Kau tak mungkin ku biarkan sendiri." - Baskara mengecup lembut puncak kepala Kartika.
Kartika hanya diam.
"Kenapa kau diam? Apa ada yang salah dengan ucapan ku tadi?" - Baskara
"Ah, tidak apa - apa." - Kartika
"Bohong." - Baskara
"Tapi aku memang tidak apa - apa." - Kartika
"Hatimu?" - Baskara
"Ada apa?" - Kartika
"Bagaimana dengan keadaan hatimu saat ini?" - Baskara
"Ah, aku sendiri tidak tahu." - Kartika
"Hey, bagaimana kau bisa tidak tahu? Bukankah itu hatimu?" - Baskara
"Ah, sudahlah. Hatiku akan baik - baik saja." - Kartika
"Lalu, setelah ini apa yang akan kau lakukan." - Baskara
"Pergi, mungkin." - Kartika
"Dari?" - Baskara
"Kehidupanmu, aku tahu kau terganggu dengan keberadaanku apalagi dengan perasaanku." - Kartika
Jlebb.
Segini dulu aja ya. Maaf terlalu pendek. Hanya 361 kata. Ini sebagai gambaran untuk part² selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friend
Teen FictionA Novel by Setiawati. About Friendzone. But, their feel is show something. What that? Find the answer after you read the novel. Happy reading:)