" shei? " kata audrey, sahabat shei lagi sambil melambaikan tangannya ke depan muka shei. shei pun tersadar.
" kenapa drey? " tanya shei kebingungan. pelajaran prakarya masih berlangsung, bahkan ketika karya audrey sudah jadi punya shei belum jadi.
" itu karya nya diselesai-in dulu, baru melamun. " ucap audrey. shei pun mengangguk. dicek nya karyanya sudah kering atau belum cat nya.
" hm, drey. kalau gue warnain jadi biru langit terus nanti ada pohon ditengah bagus gak sih? " tanya shei meminta pendapat dari audrey yang selaku anak seni bidang lukis ini.
" bagus kok. "
shei pun berlanjut menggarap karyanya itu. dengan hati hati shei menggarap lukisannya di kaca agar tidak pecah.
dan-- karyanya sudah selesai pas dengan bel istirahat berbunyi. audrey pun segera mengumpulkan miliknya dan milik shei.
" shei, kantin yuk? " ajak audrey. shei pun meng-iyakan karena shei cukup lapar hari ini. energi nya terkuras untuk menggarap prakarya nya tadi.
audrey juga kadang selalu berpikir, akhir akhir ini shei jarang bersama mark. shei juga jarang bercerita hal apa pun tentang mark.
" eh woi! " panggil jaemin. shei pun melambaikan tangannya dengan antusias dan memilih duduk di depan jaemin yang sedang bersama renjun.
audrey juga tetap mengikutinya. audrey ingin memastikan bahwa sahabat nya itu tidak kenapa-napa.
--;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
