Bully

12 3 0
                                    

Ayya pov

Aku melihat perubahan pada ero, deo dan alice saat nazika mengatakan ingin mengajak siswi yang duduk sendirian di meja pojok agar pindah ke tempat kami agar lebih ramai.

Saat nazika sudah berbicara beberapa hal dengan siswi itu akhir nya mereka menuju ke meja kami. Saat mereka sedang berjalan aku melihat tatapan tidak suka dari siswa siswi.

Saat nazika duduk di posisi sebelum nya siswi itu malah berdiri di belakang alice, nazika dan ero tanpa mau duduk di samping alice. Seperti nya dia takut untuk duduk bersama kami batin ku lalu aku lihat nazika meminta alice agar bertukar posisi duduk dengan nya. Benar benar sahabat yang pengertian ucap batin ku sambil tersenyum simpul.

" ayo duduk disini emh... " nazika bingung ingin memanggil siswi itu apa. seperti nya mereka belum berkenalan.

" Vera, Verasya Andini B " sahut nya yang membuat ku terkejut. B? Apa maksud dia itu Belt?  Batin ku lalu ku hiraukan

" oh ya vera. Ayo duduk di samping gue " ajak nazika sambil menepuk tempat duduk yang kosong di sebelah nya. Vera menurut lalu menaruh bakso nya di meja dan duduk.

Byurr... Tubuh nazika basah karena seseorang yang kurang kerjaan menyiram nya. Selang waktu beberapa saat aku juga mengalami hal yang sama dengan nazika bukan aku saja yang kena vera, alice dan ersa merasakan hal yang sama.

" sialan kau bajingan " pekik nazika

" sialan kau otak udang " teriak alice

" sialan kau anjing jalanan " dan yang terakhir umpatan milik ersa. Memang yang mulut kasar cuman ada di mereka bertiga bukan yang lain.

Aku melihat vera sedang menahan amarah sekuat tenaga agar tidak mengumpat wanita songong di hadapan kami. Ero dan Deo menatap ke sepuluh siswi di hadapan mereka dengan kesal.

" kalian berlima itu gak cocok duduk dengan Dywero dan Deoval secara mereka itu most wanted dan keturunan bangsawan " bentak siswi yang terlihat bossy bername tag Amira Dewi Belt dan di antara sepuluh siswi itu aku melihat sisna dan beberapa siswi yang sekelas dengan kami

Ersa pov

Ingin sekali aku menjambak rambut orang yang menyiram ku tapi tertahan karena ayya memegang tangan ku seolah mengatakan sesuatu sambil melirik nazika. Yap benar, nazika sedang dalam emosi tertinggi karena dia paling tidak suka jika aku dan ayya di perlakukan tidak terhormat alias di permalukan di depan umum. Saat aku mencoba meraih tangan nazika, dengan cepat dia menjambak dua siswi sekaligus yaitu Sisna Aulia Yauksan dan Mira Lazim Kayram. Sisna yang menyiram ku dan mira yang menyiram ayya.

Kayram : perusahaan terkaya sedunia urutan ke 6

Plak.. Aksi jambak jambakan terhenti saat Vera menampar amira dengan keras.

" bisa gak loe jangan ganggu sahabat gue cuman gara gara cowok hah! " bentak nya dengan deraian air mata lalu menarik tangan nazika untuk keluar dari kantin.

Aku yang melihat nazika di tarik vera sontak menarik tangan ayya dan alice untuk mengikuti mereka. Aku melihat mereka naik ke lantai atas

" kenapa mereka ke lantai tiga? " tanya ayya sebelum diriku

" rooftop " sahut alice singkat lalu alice berlari sedikit lebih cepat dari kami.
.
.
.

Hoh hoh hoh.. Nafas kami bertiga tidak beraturan karena lari larian yang kami lakukan tadi. Aku melihat vera sedang menangis terisak di pelukan nazika yang sedang mengatakan kata " tenang saja kami berempat selalu ada untuk mu " berkali kali sambil mengelus punggung vera.

EvanesceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang