Apel Merah

Sepatu

"Permisi, saya mau cari sepatu yang kayak gini kak, ada ?", sambil menunjukkan sebuah foto

"Maunya yang persis sama ?"

"Kalo dapat sih iya ka, ada ?"

"Yah kalo yang ini habis 😂, gmana dong ?. Gini aja, kamu tinggalin nomer hp, nanti kalo barangnya udh ada nanti kaka kabarin, gmana ?"

"Nggak papa ka, ni aku catet di sini yaa", sambil menulis nomer hp dan diikuti dengan sebuah nama di secarik kertas

"Okeh, nanti kalo udh ada langsung kaka kasi kabar"

"Makasih ya ka",memberikan kertas dan pergi berlalu

"Line, line, line","aaah, notifikasi iniii!!!", Ricuh gara-gara notifikasi hpnya

Dari kejauhan terdengar, "Apa ka ?", sambil kebingungan

"Ah bukan apa-apa", tersenyum.

Dan cewe itu pun bejalan keluar toko, menjauh, dan sangat jauh, timbul fikiran, "kaka tadi itu ganteng juga yah!", Sambil tersenyum senyum.

Sepulang bekerja, rio pun melepaskan pakaian kerjanya, dengan tangan yang merogoh saku berharapan mendapat uang terselip, dia memungut sebuah kertas, yang baru dia sadari itu adalah nomer hp cewe yang dia janjikan sebuah kabar dari sepatu.

"Noti"

Itulah nama cewe itu, dan diapun sadar telah mengumpat pada sebuah kata Noti yang diam-diam.....

"Dia cantik"

Beranggapan awal akan indah
Kau dan aku, akan bersama selamanya~

Bagi Rio, kehidupan merupakan cara terindah bagi tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya. Meskipun perasaan kehilangan Senja merupakan kesakitan tiada henti, membekukan hati Rio yang selama ini tak bisa mengganti sosok Senja.

"Aku mencintaimu, takkan pergi", kalimat itu selalu terngiang, setiap kali dia merasa bahagia, dan dia berubah seketika, badai tak membiarkan mentari menyinari hati seorang Rio dan itu menyakitinya.

Dengan segenap rasa, Rio bangkit dari tempat duduknya, mengangkat pantat yang telah hangat menahan gaya berat yang diberikan tubuh Rio.

"Lagi?, Aku tertidur di kursi ini lagi!"
"Huft. Sinar mentari pagi, bangunkan ku dari mimpi~", nyanyian Rio pelan.

Benar saja, Rio hanya hidup sendiri, dia pergi dari rumah