PROLOG

3K 73 16
                                    

Namaku Reni Anggraeni, umurku 17 tahun. Aku Sekolah di SMAN 4 GARUT, Aku mengikuti ekstrakulikuller Basket dan Seni. Hobiku saat di sekolah menjahili orang, orang yang tidak ku kenal juga di jahili oleh ku tanpa sebab. Di Kelas Aku di pandang semua temanku termasuk guru bahwa Aku orang yang pendiam dan tidak suka berbaur, padahal Aku orang nya suka berbaur. Tapi Aku lebih suka menjadi orang pendiam, karena tidak mau orang tau dengan kelebihanku dan sambil mencari Real Friend secara diam-diam :v . Waktu demi waktu semua orang mengetahui kelebihan ku . Dan Aku menjadi hati-hati dengan orang yang bersikap baik yang ada di sekeliling ku, karena disetiap perbuatan pasti ada tujuan!!:)

Dalam keseharianku di rumah, Aku mempunyai banyak tugas dan menjadi seorang anak pertama yang mengurusi adik - adikku. Aku mempunyai 2 adik, satu laki laki dan satu perempuan. Adik laki - laki ku bernama Ali Nugraha dan adik perempuan ku bernama Meylan Andriyani. Aku heran sama kedua adikku, kenapa dia gak bisa melihat makhluk yang kasat mata?? Aku-pun memberanikan diri untuk bertanya kepada mamahku, dan jawaban dari mamahku "Hanya Aku bisa melihat dan adik - adik ku hanya merasakan." Disitu lah Aku tau tentang kelebihan diri ku.

Berawal sejak Diriku beranjak dewasa, Aku merasa ada yang aneh dalam Diriku. Seperti ada yang mengawasiku dimana saja dan kapan saja. Awalnya aku tidak tahu dia siapa, mau apa dia mengawasiku dan memperhatikanku apapun yang Aku lakukan. Bahkan mau kemanapun Aku pergi, dia selalu saja mengikutiku. Apakah dia ada maksud tertentu? Sungguh Aku tidak mengerti apa yang dia mau.
Saat Aku sedang berkumpul dengan teman - temanku, dia terus menerus menatapku dengan tajam karena ucapannya tidak terlalu Aku perhatikan dan tidak Aku dengar sepatah kata pun. Hingga akhirnya, dia mendekatiku dan Aku merasa takut karena ternyata kaki makhluk itu setengah melayang. Dari situ spontan Aku berteriak dan teman - teman ku juga kaget bercampur aneh melihat ekspresi wajahku yang penuh ketakutan dan bertanya mengapa aku berteriak. Saat Aku menunjuk kearahnya, temanku kebingungan karena tidak melihat apa yang Aku lihat. Dari situlah Aku mulai mencari keanehan yang ada dalam Diriku dan mencari tahu siapa dia sebenarnya.Hingga Aku bertanya kepada orang - orang sekelilingku, dan mereka memberi saran agar Aku mencari tahu kepada orang yang lebih mengerti tentang keanehan didalam Diriku.

Hari demi hari Aku selalu mencari siapakah dia, dan pada akhirnya Aku bertemu dengan seorang guru yang bisa mengetahui keanehan didalam Diriku. Guru tersebut bernama Pak Diniarth Z, beliau adalah guru Biologi di SMAN 4 GARUT dan sekaligus guru yang selalu memberi saran untuk murid sedang kebingungan dengan masalahnya. Tanpa ba bi bu be bo Aku langsung mencari Pak Diniarth memberitahukan apa yang Aku rasakan, Aku alami sejak kehadiran makhluk itu dan beliau memberitahuku bahwa Aku seorang indigo dan yang selalu mengawasi dan mengikuti ku itu ternyata suruhan nenek moyangku. Semenjak Aku diberitahu oleh pak diniarth bahwa aku seorang Indigo, Aku tidak bisa tidur nyenyak,karena ucapan pak diniarth selalu terngiang dan membuatku tidak tenang dalam semua tempat termasuk rumahku sendiri. Setiap melihat sudut ruangan, pasti Aku selalu berhalusinasi bahwa setiap sudut kamarku pasti ada makhluk kasat mata.

Hari-hari pun berlalu Aku terbiasa dan mulai menerima kenyataan bahwa Aku berbeda dengan orang lain. Dan sejak saat itu Aku harus terbiasa dengan tingkah laku mereka. Setelah Aku mengetahui semuanya, ternyata sebenernya mereka bukan hanya satu. Akan tetapi mereka itu banyak ,lama kelamaan Aku baru menyadari bahwa karakter mereka berbeda - beda. Dari perbedaan karakter tersebut Aku mulai bisa mengerti akan sifat dan perilaku mereka ternyata perilaku mereka sama dengan teman-temanku yang ada di dunia nyata.
Seperti salah satu temanku yang saya panggil dengan sebutan "Caper", ternyata perilakunya menjengkelkan sama hal nya dengan temanku yang ada didunia nyata. Tetapi perbedaannya jika dia hadir di sekelilingku bawaannya merinding sekujur tubuh, berbeda dengan makhluk yang lainnya.

Hari - hariku semenjak ada mereka terasa risih, aneh, dan menjengkelkan, mungkin karena aku belum terbiasa dengan keadaan yang sekarang ini . Tetapi di sisi lain mereka selalu mengingatkan mana sikap yang baik dan sikap yang buruk.
Ada sebuah kejadian, temanku sering mengejek karena sikap keanehanku yang suka berbicara sendiri. Aku hanya bisa diam dan tidak mengubris ejekkannya. Lama kelamaan dia semakin membully terkadang dia mentertawai ku seenaknya, Aku-pun emosi terhadap kebiasaan dia dan aku merencanakan balas dendam atas perbuatannya.

Sebenarnya setelah Aku mengetahui hal tersebut, Aku pernah berpikir ingin menutup mata batinku ,akan tetapi jika Aku menutupnya, Aku harus menerima konsekuensi dari mereka yang kasat mata.

Setelah Aku mulai mencoba untuk menutup mata batinku , Aku sedikit berhasil menutupnya. Tetapi selang beberapa hari ternyata tidak bisa dan usaha untuk menutup mata batinku terbuang sia - sia.Karena mereka tidak merima jika Aku menutup mata batinku.

Hari demi hari Aku banyak teman dari dunia nyata dan dunia lain. Aku berteman dengan seorang siswi yang bernama Euis, ia adik kelas ku dan dia indigo sama sepertiku. Aku dengan dia berbeda usia satu tahun, dan dia lebih hebat karena dia bisa main keluyuran pada malam hari tanpa tubuhnya. Dia mempunyai 2 teman dari dunia lain, dia sudah terbiasa dengan teman yang berbeda dunia itu.

Waktu-pun terus berputar, di Sekolahku ada perkumpulan indigo tapi itu bukan ekstrakulikuler hanya silaturahmi dan berbagi pengalaman saja.

Aku sering menanyakan tentang mata batinku ke Pak Diniarth sama Euis, jawaban mereka pun sama bahwa aku harus menerima takdirku dan menjalaninya. Aku menyadari bahwa sesama makhluk harus saling menolong, mungkin makhluk kasat mata juga termasuk. Aku harus membiasakan dengan keadaan seperti ini dan menerima pertemanan dari mereka yang kasat mata, tetapi dengan ada syarat. Mereka mau berteman denganku harus menolongku dimana aku memerlukan bantuan, jika mereka mau mengganggu ku saja aku tidak memperdulikannya .

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang