3. Dark

7K 176 15
                                    

Waring typo dimana mana!!!

Jangan lupa vote dan comment ya

Happy reading 💙💖




Xavier meletakkan tubuh kakak nya di atas kasur kamar Jennie. Saat ini Jennie belum sadarkan diri, ditambah badan nya yang mulai mendingin.

Saraswati yang melihat kejadian itu pun shock. Apa lagi dengan muka Xavier yang sedikit lebam di wajah.

Saras menghampiri anak perempuan nya yang tengah tak sadarkan diri. Ia menggenggam tangan Jennie yang terasa dingin. Xavier yang melihat itu hanya mengacakkan rambut nya.

"Jennie kenapa lagi Vi? Tanya Saras tanpa mengalihkan pandanganya.

Xavier yang hendak ingin melangkah keluar namun terhenti karna pertanyaan dari mamah nya. Xavier kembali berjalan ke arah Saras, lalu menundukan kepala nya.

"Maaf" hanya itu yang bisa Xavier ucapkan. Ia takut saat ini malah salah berbicara.

"Kalau kamu ga bisa jaga Kakak, sebaiknya dia Homeschooling lagi aja!"

"Mamah ga mau Jennie kenapa kenapa lagi!" tuntas nya

"mah.."

Saras langsung menatap ke arah Jennie yang mulai sadar. Mata itu terbuka perlahan.

"mamah jangan marahin Xavier. Aku yang salah" ucap nya lirih.

"Tapi dia.."

"mah.. " ucap Jennie dengan tatapan sedih.

Saras mengecup puncak kepala Jennie lalu bangun dari duduk nya, ia berjalan keluar kamar tanpa berkata apa apa lagi.

Xavier mendekatkan diri nya kepada Jennie. Wanita itu hanya mengulas senyum ke arah adiknya.

"Kenapa bisa dateng ke sana?" Tanya Xavier.

Senyum Jennie menghilang seketika saat pertanyaan itu meluncur dari mulut Xavier. Jennie langsung menoleh ke arah jendela kamarnya.

Xavier mengambil tangan mungil Jennie lalu di usap nya punggung tangan Jennie.

"Maaf.. "

"vier ga salah kok" ucap Jennie lembut.

"aku yang salah.  Ga seharus nya aku langsung percaya sama pesan itu"

"aku gagal jagain kaka" tuntas Xavier

~~~~

Jennie berajalan ke arah Lab bahasa di lantai 3 gedung B. Ia berjalan bersama dengan Fenika dan Tomy. Mereka bisa di anggap teman dekat Jen saat ini. Gatau kalau nanti.

Tomy menggandeng tangan Fenika. Jika kalian bertanya mereka ada apa,  jawaban nya adalah mereka berpacaran. Jennie sudah tau itu.

"Jen,  bibir lu selalu pake Lipgloss ya?"tanya Fenika

"iya" ucap nya dengan seulas senyuman di wajah.

"cantik lu natural ya Jen, ga kaya Caca. Muka udah kaya adonan donat, tebel banget itu tepung"

"Sttt.. gaboleh ngomongin orang tau"

"Gapapa, ga dosa kalo ngomongin dia mah Jen" Kali ini Tomy Bersuara.

Mereka telah sampai di depan ruangan Lab Bahasa. Namun saat Jennie ingin masuk ada seseorang mendorong bahu nya hingga ia menabrak pintu Lab. Tomy yang melihat itu langsung mendorong punggung laki laki yang menabrak Jennie. 

"Tuhan ngasih mata buat dipake! bukan buat pajangan diwajah lu!"tutur Tomy

"yaelah, dia nya aja gapapa kenapa lu yang repot!" Olav memutarkan bola mata nya dengan malas.

GlossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang