Prolog

11 2 0
                                    


*Gadis itu adalah Aprilia*

Malam ini kota malang seakan membeku. Angin bertiup kencang dikesunyian malam menambah dinginnya suhu dikota ini, memang berselimut sambil menghidupkan pengahangat ruangan" memang lebih nyaman dari pada keluar rumah,meski sekedar untuk sholat berjamaah di masjid.Panggilan adzan isya' dari ribuan menara yang bertebaran di seantero kota hanya mampu menggugah dan menggerakkan hati mereka yg benar benar tebak imannya. Mereka yg memiliki tekad beribadah sesempurna mungkin dalam segala musim dan cuaca,seperti karang yg tegak berdiri dlm deburan ombak,terpaan badai,dan sengatan matahari. Ia tetap teguh berdiri seperti yang dititihkan tuhan sambil bertasbih tak kenal kesah, ia tidak pernah mengeluh, tidak pernah mengerang sedikit pun menjalakan perintah tuhan.

Dalam kondisi sangat tidak nyaman seperti ini,aku sendiri sebenarnya sangat malas keluar, apalagi ramalan cuaca mengumumkan: tiga belas derajat celcius! Apa tidak gila?
Orang tua dan anak" biasanya sudah masuk angin karena extrimnya cuaca saat ini.

Saat ini aku tengah menyusuri jalanan kota yg indah ini, saat ini memang kota dlm keadaan dingin, namun dingin tidak bisa menahan rasa saya untuk menemui si dia sesosok wanita yg telah menemaniku disaat susah maupun bahagia. Wanita itu telah membuatku nekad untuk menemuinya dalam keadaan cuaca yang sangat dingin ini.dan ternyata dia tidak datang karena ada acara yg perlu ia datangi. Akhinya aku pun pulang dengan penuh kecewa karena aku tidak bisa bertemu dengannya.


Dinginnya kota tidak berpengaruh untuk menemui si dia😂

Ini masih prolog ya😂

Ayo baca update selanjutnya😇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang