Bad Day

366 47 4
                                    

Focus: Jaemin

Note:


-



Jaemin celingak-celinguk nyariin mama Irene. Tumben jam segini gak ada suara teriakan mama, biasanya suara mama udah menggema seantero rumah cuma buat bangunin Guanlin.

"Mas Jaemin, tadi bapak sama ibu pagi-pagi terbang ke London. Jadi disuruh sarapan bertiga aja" salah satu asisten rumah tangga keluarga Song menjelaskan.

"Oke kalo gitu aku balik tidur aja" saat Jaemin memutar badan, di belakangnya ada Tzuyu.

"Papa and Mama are not here"

"Kemana?"

"London. Balik mba, ngantuk" Jaemin memutar badan Tzuyu kemudian mendorongnya.

Emang buat anak-anak Song, ketiadaan papa dan mama adalah sebuah berkah karena gak perlu bangun pagi cuma buat sarapan.

Belum juga masuk kamar, Jaemin sama Tzuyu udah dikagetin sama suara embak yang manggil-manggil.

"Kenapa mbak?" tanya Tzuyu.

"Ini nyonya nelpon"

Tzuyu bergegas ngambil telepon tanpa kabel yang disodorkan embak.

"Ya Ma?"

"Udah mama pesenin tiket ke Jepang jam 8. Bangunin Guanlin suruh cepet-cepet ke bandara keburu telat"

"Apa Ma? Aku nanti ada kuliah"

"Grandma kritis. Pokonya cepetan, gak usah packing, Mama tunggu di Jepang"

Dan sambungan telepon terputus.


-


Tzuyu, Jaemin, dan Guanlin buru-buru lari waktu mobil jemputannya sudah mendarat di pelataran rumah sakit. Mereka lari ke ruang ICU, tempat grandma dirawat.

Di depan ruangan itu beberapa orang seperti Irene, grandpa, dan Lami sedang menunduk merapalkan doa untuk grandma di dalam.

"Ma? Grandma kenapa?" tanya Guanlin.

"Kepleset di kamar mandi. Sekarang kritis"

"Mama katanya ke London?"

"Iya tadi mau berangkat sama papamu tapi pas di bandara dapet telpon dari Lami. Jadi mama langsung pesen tiket ke sini"

"Trus papa?"

"Sehabis urusannya selesai, papa langsung ke sini"

Jaemin cuma bisa mandang grandma dari kaca, dia udah siap membanjiri rumah sakit dengan air mata. Tapi seseorang menepuk pundaknya.

"Mas Jaemin, temenin Lami beli makan yuk?" muka Lami ini persis kaya puppy. Siapapun yang liat pasti gemes sendiri. No one can denied her, include Jaemin, the cold hearted karena everyone loves Lami.

"Ayo"


Jaemin cuma ngaduk-ngaduk sedotan di gelas orange jusnya. Lami yang tau kelakuan aneh masnya langsung ambil alih, dia nyodorin cake yang tadi dia pesen.

"Mas Jaemin, cobain ini. Untuk sekelas cafe rumah sakit, ini enak lho"

Jaemin cuma ngelirik, gak minat sama sekali.

They AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang