prolog

71 4 0
                                    

"Tolong perlihatkan aku cctv nya! Kau mengenalku bukan? Kemarin aku dan pacarku datang kesini tapi mereka berkata aku hanya sendiri, mereka bilang dia sudah mati, perlihatkan aku cctv nya!"

Nissa berteriak tidak jelas sambari menangis di toko kecil dekat rumahnya

10 tahun lalu

"Aku akan menjadi ketua osis yang baik dan adil jadi terimakasih untuk yang sudah memilih ku"

Tepuk tangan meriah terdengar saat Nissa selesai berbicara di acara pemilihan osis. Lawanya melihat sinis ke arah nissa lawan dari Nissa ialah Roy, cowok yang cukup pintar dan tampan. Nissa juga tidak kalah pintar dan cantik mereka memang terkenal sering bersaing.

Setelah turun dari panggung Renald sahabat Nissa langsung tersenyum dan berkata

"selamat ya nissa"
"iya Nald makasih"

jawab Nissa

Roy menghampiri dengan tersenyum meremehkan

"selamat ya, tapi lihat aja suatu hari lu bakal kalah dari gua"

"ok kita liat aja kalo ada pertandingan gw bakal menang"

dengan senyum lebar Nissa memajukan tangannya untuk berjabat tangan, Roy membalas dengan senyum ceria.

Walau mereka bersaing sebenarnya mereka ini lumayan dekat sebagai teman. Hanya ketika sedang lomba, ujian, dan apapun yang berbau kompetisi mereka adalah rival.





Sampe sini dulu aja ya makasih qaqa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bisakah aku bahagia tanpa muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang