Kuki Kaget

6.1K 1.2K 326
                                    


Kuki membuka kelopak matanya, yang pertama kali ia nyalakan adalah ponselnya---untuk melihat jam.

Oh, sudah jam 1 pas.

Kuki menggenggam ponselnya kemudian keluar kamar. Melihat mama tengah duduk di sofa ruang tamu dengan mata tertuju pada layar ponsel. "Mama, Kuki laper mau makan."

Pantatnya ia jatuhkan pada permukaan empuk bewarna hijau tersebut.

Mama yang semakin penasaran dengan kegiatan anaknya pun melirik layar ponsel Kuki sekilas. Matanya menangkap satu foto lelaki berparas tampan dengan setelan kasualnya---tengah berpose V, terpampang menjadi wallpaper ponsel Kuki.

"Kuki, mama mau tanya," kata mama tiba-tiba. Menciptakan suasana yang mendadak mencekam---seperti Kuki akan diinterogasi.

Mama mengambil ponsel Kuki---secara tiba-tiba pula. Hah, sangat tidak biasanya, dikarenakan ponsel Kuki belum pernah sama sekali mama periksa.

Jantung Kuki pun mendapatkan ujiannya; entah dari dentuman super keras itu akan membuat si jantung semakin sehat, atau mungkin sebaliknya.

Sesuatu yang tidak pernah Kuki harapkan akan terjadi---karena sungguh lebih mengerikan daripada Kuki tertangkap menyontek ketika ujian dosen killer sekalipun.

"M-mama, Kuki laper loh, mama gak mau siapin Kuki makan malem?" kuku jari pun harus menjadi korbannya pula, digigiti oleh Kuki yang sedang gemetaran. "Mama~ Kuki laper! Mama, anu, itu, ma, ada senior SMS Kuki, m-mungkin kasih tau hal penting, ma, pinjem dulu."

Kuki masih berusaha mengambil alih ponselnya dari tangan mama. Tapi mama menghindar.

"Mama mau liat aja sebentar. Di meja makan ada spaghetti, Kuki makan aja."

Kuki menggaruk kepalanya, semakin panik kala melihat mama membuka gallerinya. "Tapi ma, ini penting ma, senior Kuki ini gak suka balesan yang lama, ya?"

"Bentar sayang, mama mau liat foto di galleri Kuki. Kok gak ada foto keluarga sih? Kok galleri kam---Kuki! Ini apa gambar telanjang?!"

Riwayat Kuki pun akan segera berakhir, mungkin. "Anu, ma.. ma.."

Mama memperlihatkan layar ponsel Kuki, menunjuk satu foto fanart seorang lelaki dengan tubuh seksi menggoda, menjulurkan lidahnya dan memamerkan kemaluannya. Sial.

"Kuki sekarang umur berapa, sayang?"

"U-umur 21, ma.." suara Kuki pun merendah, tangisannya hampir pecah, ekspresi lucunya ketika panik pun tak terelakkan.

"Kuki legal, mama, Kuki boleh liat porno," kata Kuki dengan polos dan entengnya.

Bukan polos juga, tapi begitu Kuki, otaknya liar, tapi jiwanya itu bak bayi baru lahir.

"Kata siapa?! Ini kenapa gambarnya laki-laki?!"

"Idolanya Kuki, mama jangan marah.. humm." Bibirnya mengerucut gemas, pipinya mengembung dengan beberapa tetesan air mata. "Mama.."

Mama tidak menggubris, malah memberi lihat layar ponselnya pula, yang menampilkan profile Wattpad Kuki. "Kuki sejak kapan nulis beginian?"

Suara perut minta diisi datang dari perut Kuki. "Mama.."

"Ambil spaghettinya sana, terus balik lagi, mama mau nanya lebih."

Kuki berdiri, menghapus sisa-sisa air matanya yang menggantung di pelupuk mata. Sampai di depan meja makan, Kuki memukul kepalanya sendiri, "Iiih! Bukannya dilog out! Kuki lupa! Ha! Gimana gimana gimana.."

Ia benar-benar ketakutan sekarang, membayangkan apa saja yang akan terjadi setelahnya. Lebih mengerikan pula jika ia harus merelakan seluruh karya yang telah ia publish, dan semua koleksi foto idolanya harus dihapus?!

Poster-posternya yang tersembunyi?!

Bagaimana ini?!

Kuki membawa piring berisikan spaghettinya, kembali duduk di sebelah mama dengan membuat sedikit jarak cukup jauh.

"Kuki."

"Kuki suka gay, ma. Kuki juga gay pas liat idola Kuki, apalagi kalo idola Kuki lagi melet-melet terus dug-dug-dugin 'anunya' ma, humm." Kuki menyuapi sesuap spaghettinya ke dalam mulut. Mengunyah makanan panjang lurus itu tanpa napsu. "Mama, Kuki emang 'jorok', terus Kuki udah gak polos kayak Kuki masih 8 tahun, ma."

"Mama tadi baca 3 cerita yang Kuki tulis," ujar mama Jin sepotong-sepotong, semakin menambah kesan menakutkannya. "Terus mama cukup ketagihan, meskipun mama masih gak percaya anak mama nulis adegan intim kayak berpengalaman banget sama idolanya. Sekarang mama mau tanya."

Bibir Kuki merah karena bumbu spaghettinya; belepotan. Mengangguk pasrah, "Apa ma?"

"Nama lengkap idola Kuki siapa? Tunjukin lima foto berbedanya idola Kuki, sejak kapan Kuki ngeidolain dia? Sejak kapan Kuki suka hubungan sesama jenis? Sejak kapan Kuki jadi gay karena idola Kuki? Sejak kapan Kuki nulis cerita kotor begini? Sejak kapan Kuki pake Wattpad ini? Dan sejak kapan Kuki boong; diem-diem dari mama?!"

Kuki berdiri, meletakan piringnya di sofa terlebih dahulu, kemudian pergi mengambil kertas serta pulpen, kembali lagi ke tempat duduknya. "Mama pelan-pelan, biar Kuki catet yang mama tanya, banyak banget!"

Mama pun mengulang pertanyaan terlalu lengkapnya barusan.

Kuki menjawab satu persatu, "Nama idola Kuki itu Kim Taehyung, ma, yang paling ganteng!" Lanjut ke jawaban kedua, "Mama buka galleri Kuki, ada satu album tulisan 'Kuki's' 5600 foto, mama buka aja, mama liat sendiri."

Mama mendengar perkataan Kuki, membuka gallerinya itu. Matanya berbinar, seperti tahu, wajahnya sangat familiar, pernah melihatnya di berita.. atau dimana ya?

"Kuki ngeidolain Tae udah 6 tahun, ma. Terus Kuki jadi suka liatin homo-homo, tapi Kuki gak suka kalo ada laki-laki yang nempel sama Taehyung!" Kuki sedikit tenang mengucapkannya, tidak setegang tadi setelah mengetahui reaksi mama yang tidak seburuk dengan apa yang ia bayangkan.

Mama sepertinya juga sedang mencatat sesuatu di note ponselnya.

"Kuki mulai sadar Kuki gay, pas Kuki selalu suka liat Taehyung buka baju, apalagi pas Taehyung lagi seksi-seksinya.. Kuki suka mimpi basah pas malemnya, terus lagi-lagi mimpi 'begitu-begitu' sama Taehyungie."

Mama mengangguk beberapa kali.

Sebenarnya ini rahasianya yang sangat besar, tapi ketika ia sudah mengatakan sebagian---terlebih kepada mama, rasanya lega sekali.

"Kuki nulis cerita baru dua tahun, ma. Abisan Kuki suka mimpi aneh-aneh bareng Taehyung, terus Kuki suka ngelamun tiba-tiba ngehaluin Kuki sama Taehyung. Ya udah, Kuki tulis aja biar orang-orang baca yang Kuki lamunin sama mimpiin selama ini."

"Kuki gak maksud boong, Kuki takut bilang mama. Lagian gak penting juga kalo Kuki bilang, emang mama bakalan kasih Kuki ketemu idolanya Kuki? Terus juga, kalo mama tau Kuki tulis cerita, emangnya mama bakalan jadi reader setia Kuki? Kuki nulis cuma biar lega aja kalo Kuki lagi resah, seneng, kesel."

Mama menatap mata bulat Kuki, terkekeh sesaat setelah mengacak surai Kuki gemas. "Haha, mama udah catet, tunggu papa pulang."

"Loh?! Mama mau kasih tau papa?! Nanti kalo Kuki dicoret dari kartu keluarga?! Terus papa sita hp Kuki?! Papa marahin Kuki?!"

Mama mengembalikan ponsel Kuki, tanpa mengurangi apapun di dalamnya. "Lanjutin cerita 'Im Yours', mama penasaran abis Taehyung buka baju di depan Kuki," kata mama di akhir, kemudian beranjak dari tempatnya.

Kuki pun menganga bersamaan spaghetti malangnya yang teguling ngenas di bawah kakinya.

...

Tubikontinyu?

...

Hawlo.
Siapa yang ngira mama bakal marah?:(
Mau lanjut lagi?~3~
Jangan lupa vommentnya♡

Mama Tau (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang