Mereka sudah berada di sini, sekaranglah saatnya untuk rencana A. Jangan berpikir kita akan kalah. Karena selalu ada rencana B. Sebagai seorang Vampire, kita harus bekerja sama, demi keselamatan coven kita.
"Dan kuberi tahu kau, Cecil, genggam tongkatmu itu erat-erat dalam pelukanmu."
"Baik, Tuan. Aku akan melakukan support Heal di posisi belakang."
"Karl! Pisahkan mereka! Sesuai rencana!"
"Siap!"
Rombongan prajurit berbaju zirah yang sedari tadi berada dalam 1 batalion, menyebar seusai rencana setelah perintah dari Karl, sang jenderal.
"Oke, mari kita lihat seberapa tangguh kau, monster!"
"Groaaaaarrrr!!"
Semua pedang perak itu patah seketika.
Tiga Vampire terhempas begitu saja.
"Arghhh! Mundur-mundur! Senjata kita tidak mempan sama sekali!"
"Sersan Xeniel! Apa yang terjadi?"
"Ma-maaf, Tuan. Dia terlalu kuat, jauh di atas ekspektasi...kita dan pedang perak itu...arggghhh!!!"
Tanpa ampun Werewolf itu mengoyak wajahnya dengan haus darah.
Sialan! Apa dia melakukannya sekarang? Tapi ini belum waktunya!
"Tuan Xybil! Bulan purnama akan segera muncul!"
"Aku tahu itu! Kembali kalian semua, pergi sejauh mungkin dan usahakan kalian mampu mencapai gerbang masuk kastil dengan selamat !!"
"Baik Tu-"
"Argghhh!"
Satu Vampire lagi jatuh ke tangan monster itu.
Sial! Makhluk macam apa ini sebenarnya?! Ini bukan sekedar Werewolf biasa.
Kemana gerangan pistol peluru perak itu? Aku harus sampai di kastil dalam keadaan hidup, kalau tidak aku juga akan mati di tangan elder Amelia.
Masalahnya adalah pasukan kami kekurangan orang dan senjata yang efektif. Dan aku yakin bahwa ini bukan sekedar Werewolf biasa. Tidak mungkin aku salah, tiga peluru perak itu jelas-jelas menancap di tubuhnya, seharusnya dia sudah tewas sekarang juga.
Tapi dia masih mengejar kami.
Jangan-jangan...mereka mengetahui semua rencana kita.
Ah persetan dengan apapun itu!
Dan aku pun segera lari dari sana, memacu kudaku sekencang mungkin. Sesaat sebelum seekor Werewolf masuk dengan selamat, dia berhasil dilumpuhkan oleh sebuah panah perak dari atas.
Dan aku menoleh ke atas. Aku melihat Amelia, seorang Vampire Elder dengan keakuratan yang luar biasa, berhasil menembak Werewolf itu dengan telak, tepat di bagian kepala.
Werewolf itu tidak mati, dia hanya ditembak dengan tranquilizer, dia akan menjadi bahan riset kami, seusai rencana.
Selama ratusan tahun lamanya, kami, para Vampire telah berperang dengan bangsa Werewolf. Kecanggihan senjata kami jauh lebih unggul, begitupun juga infrastruktur militer kami.
Itu semua karena kami, bangsa Vampire, dianugerahi tingkat intelegensia yang melebihi manusia biasa, selain itu kami juga jauh lebih superior dalam ketangguhan fisik dibandingkan dengan kalian.
Adapun kelebihan dari Werewolf adalah walaupun mereka tidak mampu berpikir, mereka hanya mengandalkan insting mereka untuk menyantap apapun itu yg berada di hadapannya, dan satu lagi adalah, mereka memiliki kekuatan fisik setara dengan 3 orang Vampire, juga mereka sangat brutal.
Jumlah mereka jauh melebihi pasukan kami. Jauh lebih banyak. Ini bukan pertanda bagus.
Mereka adalah makhluk yang merupakan ancaman bagi spesies kami.
Ilmuwan kami telah menyimpulkan bahwa setiap bayi werewolf pun dapat menbengkokan palang baja dan gigitan mereka bisa mencabik-cabuk karapaks kura-kura.
Walaupun kami berurusan dengan monster seperti mereka, kami, bangsa Vampire tetap selalu melindungi Coven kami sampai titik darah penghabisan.
"Apa yang membuatmu begitu lama, Xybil?'
"Maaf, Elder Amelia, kekuatan mereka semakin bertambah dan bertambah, kami-..."
"Apa selemah itu kalian? Bahkan hanya untuk hal ini, aku sendiri yang harus turun tangan?"
Elder Amelia tiba-tiba muncul begitu saja di hadapanku. Elder seperti Amelia, tidak akan membiarkan aku pulang dengan tangan kosong.
Aku memejamkan mata, berusaha mengikhlaskan eksistensiku, ketika dia mengarahkan revolver itu tepat ke kepalaku.
Aku hanya menunduk dan memejamkan mata.
Dor! Dor!
Dua kali tembakan dan Werewolf sekarat itu tewas di tempat.
Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi kuurungkan niatku, setelah elder Amelia memberi pertanda dan dua orang Vampir membawa tubuh Werewolf tak bernyawa itu pergi dari sini.
"Aku akan memberikanmu kesempatan sekali lagi untuk kau menangkapnya dalam keadaan hidup-hidup."
"Kau sudah tau akibatnya jika kau gagal."
Lalu dia pergi meninggalkanku sendiri.