jangan lupa Vote 💕
Kritikan dan sarannya ditunggu😗Namanya Dimas bastian biasa dipanggil cikwibu, dia adalah pria otaku yang selalu remedial ulangan matematika, tapi sangat pintar dipelajaran bahasa inggris. Hobbynya membaca manga dan menonton anime seharian dikamar yang dipenuhi dengan poster-poster dari berbagai macam karakter anime, dia hanya keluar kamar jika dipanggil orang tua, ketoilet, makan, dan keperluan penting lainnya.
Pukul 07.00 WIB ia masih tertidur diranjang kecilnya
"Aah." Ujarnya sambil meregangkan kedua tangannya, menarik nafas dan meluruskan kakinya.
Ia melihat jam dengan tatapan kosong, lalu pergi berjalan menuju toilet untuk mandi dan bersiap-siap pergi sekolah
Setelah rapi ia melihat jam lagi, dan sekarang pukul 07.49 WIB, "Hmm... masih upacara" ujarnya
Pria berkulit putih ini memang berniat datang kesekolah saat upacara bendera telah selesai
Pukul 08.30 WIB, terdengar suara sepatu yang keras dari lorong, hampir semua kelas yang dilewatinya terdengar suara teriakan dari guru yang mengajar marena suara dimas yang berlari sangat berisik.
Melihatnya telat dihari senin bukan hal yang baru lagi bagi bu desi, itu sudah seperti budaya dari seorang dimas bastian, bu desi kadang menganggap dimas tidak ada dikelas.
Ia masuk kekelas dengan senyuman kemudiam duduk dibangkunya dan melanjutkan tidurnya.
"Eh bas bangun lo, ini guru killer goblok" ujar robi, teman sebangku Dimas.
"Nani?, aku ngantuk rob, tega banget bangunin orang lagi ngantuk" kata Dimas memasang wajah sok imut bagai karakter wanita dianime
"Gila lu ya, lu kalau gak dikasih nilai sama budes killer ini jangan nangis lo" kata robi kemudian
Dimas hanya mangacungkan jempolnya sebagai tanda oke
Bel istirahat telah berbunyi, proses belajar mengajar berhenti, sebagian masih dikelas dan yang lain pergi kekantin.
"Yolo yolo yolo yo, yolo yolo yo tangjinjaem tangjinjaem tangjinjaem"
Terdengar suara nyanyian dari wanita-wanita penggila boygrup korea, cukup mengganggu tidur dimas, ia melempar spidol kearah gerombolan wanita-wanita teman sekelasnya.
"Woi! Bisa diam gak, plastik lu semua" bentak dimas
"Aww!" Keluh salah satu wanita disana
"Eh lo kalau ngomong hati-hati ya! idola gue gak oplas! Kalau lo mau ngehina, hina artis lain aja, jangan suami gue" bentaknya, wajahnya merah, kedua tangannya membentuk kepalan sempurna
"Plastik plastik plastik" ujar dimas sambil menutup telinga
"Awas lo ya suka sama gue, gue tolak abis abisan!!"
"Eh plastik ngomong apa sih! Gue gak denger telinga gue ketutupan plastik"
Kata dimas mengerutkan keningnyaWanita itu melemparkan spidol keperut dimas "lo jelek!" Bentaknya
"Lo gendut, cacingan, jorok em apa lagi ya" kata dimas "intinya lo jelek" lanjutnya
Wanita itu kembali duduk dan diam berkat teman-temannya disana yang menyuruhnya berhenti. Pertengkaran seperti ini selalu terjadi dengannya, bahkan dia pernah meninju seorang pria karena membuat gosip buruk tentang idolanya.
Ya meskipun hanya gosip hoax biasa tapi wanita itu tak bisa diam saja.
Dia hanya punya teman wanita, teman pria hampir tidak ada karena 90% siswa laki-laki disekolahnya membenci idolanya terutama Dimas.
"Kalian berdua kapan akurnya sih, lu coba terima aja korea korea dikelas kita, si elisa juga gak pernah ngeburukin ino, Kaicho" ujar robi
"Lu jangan bawa-bawa istri gue disini. Gue suka aja berantem sama elisa, seru, apa lagi kalau dia marah tu mukanya merah hahaha" tawa dimas meledak "muka sama badan putih kaya tepung, kalau marah suer itu elisa kayak tepung dikasih anu itu apa namanya rob gue lupa" lanjutnya
"Berisik lu!" Kata robi yang sedang memainkan game onlinenya
Tiba-tiba elisa dan kedua temannya masuk kekelas, tawa dimas semakin keras melihat mereka bertigaa. Elisa melempar sebuah pandangan sinis kearah dimas, ia benar-benar membenci dimas, harapannya adalah dimas pindah sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Time
Teen Fiction"aku harus gimana elis? kayaknya aku suka sama kamu" tanya pria tinggi yang berada dihadapan elisa sekarang, nafasnya tak beraturan, keringat mulai menetes dari dahinya, matanya hanya tertuju pada elisa. Dimas, orang yang paling elisa benci karena...