Hi namaku Viko. Saat ini aku menempuh pendidikan di salah satu SMA negeri kota anggrek.
Hari ini adalah hari yang penting bagiku, karena akan diadakan seleksi pemain tim basket yang akan ikut serta dalam kompetisi nasional yang diadakan oleh perguruan tinggi kota ini.
Sebelum memulai pertandingan, aku mempunyai kebiasaan aneh yaitu suka lapar dan mengantuk, jadi kuputuskan untuk tidur dulu. Ahmad datang dan mengganggu tidurku.
"Hoi.. Pelatih udah dateng tuh ayo siap siap!!".
Dengan terpaksa aku bangun dan langsung bergabung dengan lainnya untuk melakukan pemanasan. Kami berlatih dengan sungguh-sungguh dan mengikuti setiap instruksi pelatih dengan baik. Dari dua puluh pemain, hanya akan diambil sepuluh orang sebagai tim inti.
Setelah mengikuti seleksi, dana menghampiriku dan memberi botol air mineral. Kemudian ia bertanya, "Apa kau mengikuti seleksi dengan sepenuh hati? Kau bahkan terlalu santai menghadapi seleksi ini".
Aku hanya menerima air tersebut dan menjawab sekenanya saja kemudian berlalu meninggalkan dana yang tampak kesal dengan reaksiku. Aku tahu ia bertanya demikian karena ingin menggodaku yang selalu tidur sebelum pertandingan.
Setelahnya aku pulang kerumah dan beristirahat sambil berfikir pantaskah aku menjadi tim inti. Oh ya, Perlu diingat dana dan ahmad adalah sahabat baik ku.
Dua hari kemudian coach fami mengumpulkan para pemain untuk mengumumkan siapa saja yang masuk tim inti.
"Saya sudah menganalisis permainan kalian dan ada sepuluh nama yang sesuai dengan keinginan saya. Yang pertama ada Falah, Raka, Habib, Dani, Ahmad, Dayat, Riski, Dana, Fani dan terakhir Viko." Dana berjingkrak senang mengetahui namanya masuk tim inti.
"Untuk pemain inti mulai hari ini kita mulai latihan sampai dua bulan kedepan pada jam pulang sekolah. Mengerti?"
"Siap mengerti, coach!!" jawabnya serempak.Satu bulan berlalu, kami berlatih dengan rutin. Setiap pulang sekolah kami berlatih tak kenal waktu dan lelah. Bahkan pulang kerumah sampai larut malam. Pada saat break Coach fami mengumpulkan pemain, "Kita semua tahu bahwa kita sudah berusaha keras sebulan terakhir, tapi saya ada kabar entah baik atau buruk" lanjutnya dengan ekspresi tak terbaca.
"Ada berita apa coach?" tanya ahmad penasaran.
"Begini, saya mendengar kabar bahwa kompetisi akan diundur sebulan lagi. Jadi kita punya waktu tambahan untuk berbenah." Coach fami diam sejenak, kemudian ia melanjutkan " Namun saya merasa kurang yakin dengan kompetisi kali ini, bukan saya meragukan kemampuan kalian tapi saya meragukan panitia penyelenggara kompetisinya."Aku setuju dengan penjelasan coach fami tadi, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan panitia belum siap dengan kompetisi yang diadakannya. "Ahmad diskusikan dulu masalah ini dengan lainnya apakah kalian mau lanjut atau batal ikut kompetisinya. Dan untuk latihan hari ini cukup disini saja." Ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat latihan.
Hari demi hari terus berganti, aku dan teman-temanku merasa galau dengan kondisi yang tak menentu ini. Ahmad sebagai captain mengajak kami berunding. "Gimana kita mau lanjut apa stop disini?" ucapnya.
"Masak kita stop disini sih? Kita udah berjuang sebulan terakhir dan kalian dengan gampangnya bilang stop." Raka tak dapat menyembunyikan emosinya.
"Iya setuju. Mending kita lanjutin perjuangan kita sebulan terakhir ini biar kita tahu hasil jerih payah kita. Kalo kita stop disini endingnya ga bakal seru, Nggantung!! kayak nasib kita sekarang" Timpal habib menyetujui argumen raka.
"Hahaha apaan sih kamu bib. Betul tuh kata habib tadi, kalo kita stop pasti kita bakalan nyesel. Jadi mending lanjut apa apapun yang akan terjadi nantinya."
aku pun ikut berkomentar. "Gimana guys?"tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH PERJUANGAN
Short Storykisah perjuangan sekelompok sahabat... ini cerita pertama, mohon maaf jika kurang berkenan