Part 2

15 4 1
                                    

     Kring... kring... bel  istirahat sudah berbunyi. Dina dan Fira langsung menuju kantin dan memesan makanan.
    “Mbak, nasi gorengnya dua, ya!.”ujar Fira pada seorang penjaga kantin.
    “Ya, tunggu sebentar!.”penjaga kanti itu sibuk memasak.
“Sambil nunggu, kita duduk aja!.”ucap Fina sambil menuju sebuah kursi panjang di kantin tersebut yang diikuti oleh Dina.
    “Fira, maksud lo tadi pagi apa? Gue masih binggung.”Dina meminum segelas air putih sambil menatap Fira.
    “Yang  mana?”pura pura ngak tau.
    “Ihhh, yang tadi pagi.” Dina gemas.
    “Owwhh... yang itu.”
    “Iya, apa maksudnya?.”
    “Lo itu beruntung karena mendapat kasih sayang yang penuh dari orang tua lo. Gue aja belum pernah dipelik seperti itu.”
    “Hmmm...”Dina menganggukkan kepalanya menandakan ia mengerti.
Tiba-tiba suasana ibarat di tenggah hutan yang sunyi. Tidak ada satu patah katapun dari mereka.
Ibarat merupakan majas Simile.
    “Ini pesanannya sudah siap!.”memecahkan suasana yang canggung serta mengejutkan mereka.
    “Widihh... ini pasti enak.”Dina menjilat bibirnya. “Makasih ya, mbak!.”memberikan senyuman.
    “Ayo kita makan, gue udah laper nih!.” Ucap Fira yang langsung melahap makanan yang dihadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the mistake is beautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang