Diantara Dua Pilihan

Awal Perubahan

Saat itu Ia sedang menatap langit senja yang indah..
Senja.. Ia sangat menyukai senja, namun ia lebih suka kepada sang fajar..
Karena, menurutnya fajarlah tempat ia terbangun dan menjalani suka duka pada hari yang akan berlalu..
Saat memejamkan matanya menikmati hembusan angin sore kala itu, Ia mendengar suara adzan berkumandang. Ia segera turun dan mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah sholat wajib. Setelah selesai ia menuju dapur untuk membantu sang ibu.
"apa yang bisa aku bantu bu?" tanya-nya.
"tolong iriskan bawang ini ya nak" ujar sang ibu sambil menunjuk bawang.
"aiyay captain" ujarnya sambil hormat ke ibunya. Sang ibu hanya bisa tersenyum melihat anaknya yang sudah beranjak dewasa itu.
Makanan sudah siap, sekarang mereka sedang menunggu sang ayah untuk makan malam bersama.
"setelah lulus ini mau langsung kerja atau kuliah kak?" tanya sang ibu kala mereka sudah duduk di meja makan sambil menunggu.
"kakak gak tau bun, maunya sih kerja dulu, tapi juga coba ikut SNMPTN" jawabnya, sang ibu hanya menganggukan kepala. Dari arah belakang sang ayah berujar "tuntutlah ilmu setinggi mungkin, karena menuntut ilmu kita tidak dituntut oleh usia kak" sang anak hanya mengangguk dan tersenyum seraya berkata " iya ayahku sayang, kakak akan belajar agar diterima di kampus yang kakak inginkan, sekaligus mau cari kerja yah". Ayahnya hanya tersenyum kecil sambil mengusap kepala anak perempuannya yang sudah dewasa.

Untuk waktu..
Dia berjalan cepat untuk berlalu..
Terus maju untuk menuju ilmu..
Tak pernah menoleh untuk masa lalu..

Mengingat boleh, asalkan jangan tenggelam pada kepingan masa yang kau pun sudah berada jauh di depan untuk mengejar sebuah mimpi, sebuah harapan dan perubahan yang sudah ditetapkannya.

Bukan tentang cinta, tapi tentang kasih sayang. Bukan tentang rindu, tapi tentang temu. Ini kisah seorang remaja yang bernama Senja Azzahra.