three

109 8 0
                                    

Ferrel tanpa sadar meneteskan air matanya.

Neila pun terpaku menatap pria di depannya. Apakah kata katanya sangat kasar sampai dia membuat orang lain menangis. Heii cmon Nei...dia adalah kakakmu. Separuh darahnya mengalir darah yang sama denganmu.

Hatinya tersentil melihat air matanya.

"Boleh aku mendengarnya lagi.. "isak Ferrel.

"Apa maksudnya..? "Neila terdiam dalam hati.

Ferrel mendekati Neila perlahan. Mata mereka terus saling memandang. Sikap egois dan angkuh Neila hilang seketika.

"Aku ingin mendengarnya lagi Nei.."

"Apa maksudmu..? "

"Kak... Kau tadi memanggilku Kak. Aku ingin mendengarnya lagi.. "ucap Ferrel dengan isakan yang semakin deras.

Dia pun tak tahu kenapa hanya dengan mendengar adik kesayangannya memanggilnya dengan sebutan itu hati dan jantungnya berdetak cepat.

"Aku mohon...ucapkan sekali lagi. Dengarlah... "Ferrel menarik satu lengan Neila agar menempel didadanya.

Neila terpaku merasakan detak jantung yang berdetak cepat bahkan sangat cepat. "Apa ini... apa begitu sayangnya dia padaku.. "

"Kau tahu sayang...aku sampai bermimpi kau memanggilku kakak. Dan saat aku bangun aku menangis karena itu hanya mimpi... "ucapan Ferrel membuat air mata Neila mengalir.

"Apa harus dengan cara yang tidak kau sukai agar kau memanggilku kakak. Apa aku harus menjadi penjahat, berandal, pengecut agar kau peduli padaku. Apa aku harus mati dulu agar aku bisa mendapat kasih sayangmu.. "

Plaakk

Setelah menampar keras di pipi Ferrel...Nei menubruk tubuhnya di tubuh Ferrel dan memeluk lehernya erat.
Dan menangis histeris dalam pelukan kakaknya itu.

Bugh... Bugh...
Nei memukuli punggung Ferrel berkali kali.

"Setelah kau membuat hidupku sengsara kau datang. Setelah aku menerimamu kau ingin pergi. Setelah aku mulai menyayangimu kau ingin mati. Apa itu yang kau inginkan haahh...lalu untuk apa kau datang dalam hidupku yang sudah hancur ini... "teriak Nei histeris.

Mendengar teriakan Neila. Ferrel memeluknya erat sangat erat bahkan ikut menangis histeris dalam ceruk leher adiknya itu.

"Maaf... Maaf... "isak Ferrel.

"Berjanjilah padaku jangan ucapkan seperti itu lagi. Jangan tinggalkan aku sendiri lagi Kak... Apa kau tahu aku sangat takut hidup sendiri Kak. Tak ada yang menemaniku jika aku sakit. Tak ada yang memelukku saat aku mimpi buruk. ..."isak Neila mencurahkan hatinya.

Sakit...itulah yang dirasakan Ferrel saat ini.

"Maaf...maafkan Kakak. Sungguh aku minta maaf sayang... "Ferrel menguraikan pelukannya dan menghujani wajah adiknya itu dengan kecupan sayang.

Ferrel merasa beban hidupnya saat ini telah terangkat dengan bebasnya karena telah mendapatkan hati adiknya kembali.

"Apa kau mau memaafkanku sayang..."Ferrel menangkup kedua pipi Neila dan berkali kali mengusap air matanya.

"Ada syaratnya... "

"Apapun itu...akan Kakak lakukan asal mendapat maafmu.. "

"Aku lapar...masakan sesuatu yang enak untukku Kak... "ucap Neila dengan manjanya.

Ferrel terkekeh dan menarik kembali tubuh Neila dalam pelukannya.
"Apa kau tahu sayang....aku sangat ingin mendengar sikap manjamu padaku. Dan barusan kau melakukannya... "Ferrel memeluk Neila erat dan sesekali mengecup puncak kepalanya dengan sayang.

My Cheerful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang