Prolog
"kau mau sampai kapan bermalas-malasan begitu?! Dasar anak nakal"
Sebuah ocehan pagi yang sering kali didengar oleh penghuni gang sempit dengan bangunan yang saling berjejer, hal itu menjadi tradisi pagi bagi seorang lelaki paruh baya dengan keempat putrinya. Keluarga yang sudah lima tahun tinggal di daerah itu menjadi perhatian para tetangga yang sering membeli sayur di gang itu setiap paginya.
"mereka berulah lagi" tutur seorang ibu-ibu yang sedang memilih wortel.
Para ibu-ibu di lingkungan itu sudah memaklumi keluarga itu, karena mereka adalah keluarga yang hanya terdiri dari seorang lelaki paruh baya yang harus menghidupi keempat putrinya yang sudah beranjak dewasa.
"ayah iya aku akan mencari pekerjaan, segera. Biarkan aku tidur lima menit lagi"
Kim ji woon, ayahnya memanggilnya jiwoon. Putri tertua dari laki-laki paruh baya itu. Putri tertua yang bernasib sial. Umurnya sudah menginjak 25 tahun. Setelah pindah dari kediaman rumah mereka di desa, jiwoon sangat sulit dalam menemukan pekerjaan tetap. Perjanjian yang ia janjikan pada ayahnya yaitu dia berjanji akan mencari pekerjaan di Seoul sampai titik penghabisan hidupnya jika dia diizinkan pergi ke kota. Pindah ke kota kini sudah terkabul, jiwoon dan keluarganya sudah sepenuhnya tinggal di Seoul. Namun janji yang ia tawarkan tidak kunjung datang, dia hanya bekerja paruh waktu sesuai dengan mood nya saja.
"aduh pak bong udah jadi alarm ibu-ibu nih tiap pagi buat beli sayur, langsung pada keluar semua deh ibu-ibu" goda seorang ibu-ibu yang sedang memilih sayuran dari pedagang sayur keliling yang sudah ngetem didepan rumah keluarga itu.
"senang rasanya saya bisa mengingatkan ibu-ibu sekalian" jawab pria paruh baya yang menjadi tokoh utama dalam keluarga itu, bernama bong.
"ayah sakit, lepasin, aku bisa jalan sendiri" jiwoon yang diseret keluar rumah oleh ayahnya mulai memberontak kesakitan, hingga telinganya memerah. Sebenarnya tugas jiwoon di pagi hari sangat simpel, yaitu membeli bahan-bahan sayuran dan bergaul pada ibu-ibu disekitarnya, namun kelakuannya yang selalu bangun siang tidak pernah disambut baik oleh ayahnya saat ayahnya menyuruhnya.
"haish, sungguh kau keluar saja dari rumah ini jika tidak menghasilkan uang" putri kedua dari pak bong adalah biang pencari masalah dalam keluarga itu. Sifatnya yang cuek namun keahliannya membuat orang naik pitam. Namanya adalah Lee Sung kyung tapi orang-orang memanggilnya biblee. Lahirnya nama biblee karena sung kyung adalah seorang mahasiswa tingkat dua jurusan bahasa inggris. Sung kyung sangat terobsesi dengan bahasa inggris sehingga dia mengartikan namanya dalam bahasa inggris yang artinya bible. Sejak ia mengetahui namanya, ia memutuskan untuk memanggil dirinya sendiri dengan sebutan biblee.
"kau mau mati ya?" seperti biasa jiwoon mulai terpacing pada kata-kata biblee
"kau hanya diam saja dirumah, masak pun kau gabisa" kata-kata yang pedas keluar dari bibir manis biblee yang sedang menyantap salad buatanya sendiri.
"ya!!"
"sudah-sudah ayo kita makan saja" sudah keluar banyak tenaga di pagi hari bagi pak bong, dimulai dari kamar putri tertuanya hinggal ruang makan yang sudah terisi oleh putri-putrinya.
"ayah tapi aku harus membunuhnya! Dia bilang aku tidak bisa masak!" jiwoon memang keras kepala.
"benar, bahkan aku sudah lelah memakan telur buatanmu yang sangat asin ini" kini pak bong berseru lalu menghela nafas yang panjang terhadap putri pertamanya itu. benar-benar sangat frustasi dengan putrinya yang susah diatur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gongju (공주)
RomanceGongju (공주) - Tuan putri Tentang hana seorang yeojja berhati dingin yang tidak sadar telah mengambil perhatian jungkook seorang namja yang memiliki hati yang dingin juga. Bagaimana kisah sesama berhati dingin ini terjadi? "Saranghe" Jeon jungkook "B...