Sakura melihat pemandangan di lantai dansa dengan perasaan bahagia, melihat kakaknya Haruno Sasori dan Konan yang baru saja menikah berdansa dengan wajah berseri-seri dan penuh kebahagiaan. Sakura merapikan gaunnya sedikit, lalu berkeliling. Ada beberapa laki-laki yang melihatnya dengan pandangan tertarik. Beberapa dari mereka sudah mengajaknya berdansa tadi, tapi Sakura dengan sopan menolak. Dia hanya sempat berdansa sebentar dengan kakaknya.
"Sepertinya kau bersenang-senang. Dari tadi kau terus tersenyum. Tidak seperti biasanya," ucap Sasuke yang tiba-tiba sudah berada di samping Sakura.
Kemudian Sakura menoleh ke Sasuke sambil tersenyum geli.
"Mmm, aku cukup bersenang-senang," ucap Sakura sambil melihat sekeliling, mencari seseorang. "Di mana Sarada?" tanya Sakura.
"Sarada bersama ibumu," jawab Sasuke.
"Hmm, begitu. Bagaimana kalau Sasuke_kun mengajakku berdansa?" ucap Sakura.
"Huh? Dansa?" tanya Sasuke dengan kaget.
"Baiklah. Terima kasih sudah mengajakku. Aku akan berdansa denganmu," jawab Sakura. Kemudian dia menarik Sasuke ke lantai dansa.
"Hei, Sakura, tunggu...," protes Sasuke sementara dia ditarik oleh Sakura ke lantai dansa.
"Sudah, jangan banyak protes," ucap Sakura.
Sasuke akhirnya menutup mulutnya dan membiarkan dirinya ditarik oleh Sakura sehingga Sakura tersenyum.
Selama berdansa, Sasuke selalu memandangi sekelilingnya. Karena dia takut dia tidak akan menahan perasaannya pada Sakura ketika dia menatap mata Sakura dalam jarak dekat.
"Err, Sasuke_kun...," panggil Sakura.
"Hmm...," sahut Sasuke.
"Pasti aku terlihat sangat cantik saat ini sampai-sampai Sasuke_kun tidak sanggup menatap wajahku, benar begitu kan?" tanya Sakura.
Sasuke langsung menatap Sakura dengan mata terbelalak selama beberapa saat, kemudian dia kembali dengan muka datarnya dan tubuhnya yang dari tadi kaku menjadi rileks. Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan saat ini.
"Sejujurnya iya, kau memang sangat cantik sehingga aku tidak sanggup menatap wajahmu," balas Sasuke.
Sakura pun tertawa geli mendengarnya.
"Yah, terima kasih atas pujiannya. Tapi aku tetap tidak akan memberi imbalan," ucap Sakura.
"Apa kau benar-benar berpikir aku mengharapkan itu darimu?" tanya Sasuke.
"Jadi kau memujiku tanpa pamrih?" Sakura balik bertanya sehingga Sasuke menyeringai.
"Yah, sebenarnya aku berharap kau mau menyuruh Sarada untuk menginap di rumah Ibumu, jadi kita bisa berduaan di rumah dan membuat adik untuk Sarada. Bagaimana menurutmu? Apa aku harus mengatakan hal-hal yang lain juga untuk merayumu agar kau mau?" sahut Sasuke dan ketika dia melihat Sakura menatapnya dengan pipi yang merona.
"Oh, tidak. Terima kasih, Sasuke_kun. Aku takut kau akan mengatakan hal-hal yang lain juga untuk merayuku," ucap Sakura.
Beberapa saat kemudian, lagu yang diputar untuk berdansa berubah menjadi lagu slow yang romantis sehingga Sakura melepaskan tangannya dari genggaman Sasuke dan memindahkannya ke pinggang Sasuke, lalu Sakura menyandarkan kepalanya di dada Sasuke.
Wajah Sasuke pun langsung memerah dan dia sangat bersyukur karena Sakura tidak melihatnya. Tubuh Sakura yang lembut menekan tubuhnya beserta aroma rambut Sakura yang memenuhi indra penciumannya sungguh membuat Sasuke tidak tahan. Sehingga dia tidak ingin melepaskan diri dari Sakura untuk selama-lamanya. Sakura pun mengangkat kepalanya dari dada Sasuke dan agak menarik diri dari Sasuke untuk menatap wajah Sasuke
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Confession
Fanfiction"Baiklah, beri aku ciuman tiap hari dan bermain di ranjang seminggu 3 kali. Aku akan mengatakannya padamu," ucap Sasuke. "Tidak, aku hanya akan memberimu ciuman tiap hari. Kalau kau tidak mau mengatakannya, ya sudah," ucap Sakura. "Baiklah, Sakura...